Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Ajak Siswa dan Guru Korban Gempa Lombok Kembali Sekolah

Kompas.com - 09/09/2018, 15:53 WIB
Fitri Rachmawati,
Khairina

Tim Redaksi

Mataram, Kompas.com-Pemulihan sekolah usai berakhirnya status tanggap darurat bencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dilakukan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy,Minggu (9/9/2018) mencanangkan Gerakan Kembali Sekolah di Mataram, Lombok (NTB).

Gerakan Kembali Sekolah dirangkai dengan apel pagi Mendikbud bersama ratusan perwakilan guru dan siswa se-Lombok di lapangan Bumi Gora atau halaman Kantor Gubernur NTB.

Dalam apel itu, hadir guru yang telah menerima buku tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dari Kemendikbud, sebagai tunjangan guru terdampak gempa Lombok, baik guru terdampak di Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Kota Mataram dan Sumbawa. Tunjangan diberikan pada guru PNS sebesar Rp 1,5 juta dan guru non PNS Rp 2 juta selama 6 bulan.

Sebanyak 5.428 guru telah terdata dan menerima buku tabungan tersebut. Sisanya akan didata kembali untuk memastikan yang benar benar terdampak.

“Saya belum tanda tangani Surat Keputusan (SK) pemberian tunjangan ini, karena data terus kita perbaharui untuk memastikan tunjangan benar benar tepat sasaran. Jangan yang benar benar terdampak tidak dapat, tapi justru yang tidak terdampak mendapatkan tunjangan ini, SK akan saya tandatangani setelah kegiatan hari ini berakhir,” kata Muhadjir di hadapan para guru.

Baca juga: Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Lombok Minggu Siang

Mendikbud memberikan secara simbolis buku tabungan pada perwakilan guru se-Pulau Lombok serta perwakilan siswa TK, SD, SMP dan SMA. Para siswa menerima bantuan seragam, tas dan seperangkat isinya.

Dalam kesempatan itu, Kemendikbud juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah DKI Jakarta dan Jawa Timur bagi warga terdampak gempa. Bantuan diberikan terutama untuk pendidikan.

 

Seribu Tenda

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud, Ari Santoso menjelaskan, pada masa tanggap darurat yang berakhir pada 25 Agustus 2018 yang lalu, Kemendikbud telah mendirikan 112 tenda yang menjadi kelas-kelas sementara di berbagai wilayah Lombok. Sekitar seribu tenda disebarkan dan akan diberikan tambahan sebanyak 600 tenda lagi. 


Selain itu, tercatat sebanyak 5.000 paket seragam dan perlengkapan sekolah telah dibagikan melalui Posko Pendidikan. Layanan psikososial dan psikoedukasi serta trauma healing diberikan kepada warga belajar. Kemendikbud juga segera menggulirkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) khusus siswa korban gempa Lombok. 

Baca juga: Malaria di Gunung Sari Lombok Barat Meluas

Total bantuan yang disiapkan Kemendikbud untuk pemulihan NTB pascabencana gempa sebesar Rp258 miliar. Alokasi mengenai anggaran optimalisasi tersebut dijelaskan Direktur Jenderal Dikdasmen, Hamid Muhammad, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), 29 Agustus yang lalu. 

 

Secepatnya


Muhadjir mengatakan, Gerakan Kembali Sekolah harus dilakukan secepatnya, agar para siswa maupun guru tidak berlama lama meninggalkan ruang sekolah.

Pemerintah, kata dia, telah membangun tenda untuk sekolah darurat.

“Kita harus segera mengajak anak-anak kembali sekolah. Karena, jika kelamaan tidak sekolah akan kesulitan membuat mereka kembali ke sekolah. Gerakan kembali sekolah ini harus secepatnya dilakukan dan dikerjakan bersama-sama seluruh elemen masyarakat,” kata Muhadjir.

Ari menambahkan, saat ini tercatat sekitar 20 lembaga non pemerintah, dengan ratusan relawan, bergotong royong dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah.

"Fokusnya memulihkan kondisi belajar mengajar di sekolah dan kondisi warga belajar," ujar Ari lagi.

Kompas TV Kembali ke kampung halaman, 15 atlet asal Nusa Tenggara Barat akan melelang kostum pertandingan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com