Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang dari 12 jam, Dua Warga Gunungkidul Gantung Diri

Kompas.com - 09/09/2018, 08:02 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Tragedi kemanusiaan terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Kurang dari 12 jam, dua warga Gunungkidul mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Kasus pertama, Sarno (55) warga Padukuhan Pulegundes 2, RT 02 RW 10, Desa Sidoharjo ditemukan tak beryawa tergantung di pohon akasia, Jumat (7/9/2018) malam.

"Sarno meninggalkan rumah dengan alasan mencari pakan ternak. Namun hingga petang dirinya tak kembali,dan keluarga pun cemas,"kata Kapolsek Tepus AKP Mustaqim, Sabtu (8/9/2018)

Setelah dilakukan penyisiran di sejumlah lokasi. Sarno ditemukan tergantung di sebuah pohon tengah ladang.

"Dia ditemukan di alas gunung Jo'o yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah korban,"ucapnya

Petugas kepolisian bersama masyarakat mengevakuasi tubuh Sarno yang sempat terkendala karena terjalnya medan.

Setelah dilakukan pemeriksaan bersama tim medis dan tidak ditemukan ada tanda penganiayaan, jenazahnya diserahkan ke pihak keluarga.

Baca juga: Mahasiswa STIE Tewas Gantung Diri, Sempat Minta Maaf ke Pacar Via WhatsApp

Kasus kedua, Anjar Parasetya (35), warga Padukuhan Payak RT 02 RW 10, Desa Sumbergiri, Kecamatan Ponjong ditemukan tewas gantung diri di pohon mangga, Sabtu (8/9/2018) pagi.

Kapolsek Ponjong, Kompol Mugiman mengatakan, korban ditemukan oleh Satiem (70) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu dirinya berniat untuk membersihkan pekarangan rumah.

"Saksi menemukan sudah tergantung di pohon mangga. Karena panik, ia kemudian berteriak meminta pertolongan," kata Mugiman

Pihak kepolisian yang mendapat informasi tersebut kemudian mendatangi lokasi.

"Korban kemudian kita evakuasi untuk dilakukan pemeriksaan medis atau visum luar. Dari hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan, ia murni bunuh diri," terang Kapolsek.

Baca juga: Balita 3 Tahun Bertahan Hidup Empat Hari Usai Ibunya Tewas Bunuh Diri

Sebelumnya, Relawan Yayasan Inti Mata Jiwa (Imaji), Wage Dhaksinarga, menyampaikan,  lemahnya ketahanan jiwa masyarakat Gunungkidul penyebab kasus bunuh diri masih tinggi.

Sejumlah permasalahan meliputi depresi akibat sakit tak kunjung sembuh, perekonomian yang bersangkutan termasuk lemah, serta kemungkinan konflik batin dan permasalahan internal keluarga.

"Ketahanan jiwanya ini yang perlu ditingkatkan. Banyak orang tidak bisa mengolah emosi dengan baik,"ucapnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com