LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Puluhan pengungsi di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, mulai terjangkit malaria tropika.
Penyakit ini termasuk membahayakan. Sebagian besar yang terserang adalah anak anak.
Merespons hal ini, petugas Dinas Kesehatan dan aparat desa berupaya mencegah bertambahnya jumlah pengungsi yang terjangkit malaria.
Salah satu upayanya dengan membagikan kelambu dan melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk pembawa penyakit malaria.
Dinas Kesehatan Lombok Barat maupun Provinsi NTB juga melakukan penanganan kepada pengungsi yang terjangkit malaria, Sabtu (8/9/2018), dibantu berbagai pihak, termasuk kepolisian.
“Ini kami langsung turun tangan, membantu proses fogging di tenda tenda warg. Meskipun tenda mereka telah diberi kelambu, fogging bisa langsung membunuh nyamuk malaria,” kata Kapolres Kota Mataram, AKBP Muhammad.
Dalam sebulan terakhir, ada 37 kasus malaria di Desa Bukit Tinggi.
“Kami juga memeriksa.kesehatan pengungsi dengan membawa tim dokter Polda NTB, memastikan kondisi mereka, dan membantu memeriksa darah untuk memastikan warga negatif atau positif terjangkit malaria,” kata Muhammad.
Kepala Desa Bukit Tinggi, Mashur, menyatakan kekhawatiran malaria akan menjangkit desa tetangga.
“Begitu ada waga kami yang terjangkit malaria, kami langsung minta bantuan kelambu. Dan kami dapat satu karung, sisa dari Lombok Utara, satu karung itu berisi 35 kelambu, masih kurang karena kami.khawatir warga banyak yang terserang,” ujar Mashur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.