Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peninggalan Masa PB X, Menara Masjid Agung Surakarta Diusulkan Direnovasi

Kompas.com - 08/09/2018, 15:12 WIB
Labib Zamani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pengurus Masjid Agung Surakarta mengusulkan kepada Pemkot Surakarta, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), untuk merenovasi menara masjid.

Pasalnya, bangunan cagar budaya itu sebagian temboknya rusak dan catnya sudah mulai mengelupas.

Ketua Takmir Masjid Agung Surakarta Moh Muhtarom mengatakan, bangunan setinggi 30 meter ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Keraton Surakarta Pakubuwana (PB) X atau sekitar tahun 1928.

Sejak pembangunan hingga sekarang belum mengalami perbaikan.

"Sudah kami ajukan melalui LPMK. Mudah-mudahan bisa ter-cover sehingga menara bisa direnovasi dan direstorasi," kata Muhtarom di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/9/2018).

Muhtarom mengungkapkan, selama ini menara masjid hanya difungsikan sebagai simbol dan pengeras suara.

Namun, setelah direnovasi, masyarakat yang mengunjungi Masjid Agung bisa menaiki menara itu.

"Harapannya ke depan orang datang ke Masjid Agung bisa naik juga ke menara," jelas dia.

Muhtarom berharap, Masjid Agung Surakarta nantinya sebagai pusat cagar budaya yang memiliki nilai edukasi.

Artinya, Masjid Agung tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi masyarakat juga bisa belajar tentang sejarah Masjid Agung Surakarta.

"Bangunan Masjid Agung Surakarta ini semuanya memiliki pesan moral. Simbol bangunan ini maknanya apa, dan sebagainya," kata Muhtarom.

Muhtarom menyontohkan, simbol waluh yang berada pada bangunan masjid memiliki arti untuk mempermudah masyarakat dalam mengucapkan kalimat Allah.

Menurut dia, masyarakat zaman dahulu kesulitan untuk mengucapkan kalimat tersebut.

"Makanya Sunan Kalijaga memerintahkan untuk mencari waluh sebagai simbol itu," papar Muhtarom.

Ia berharap, menara masjid bisa segera direnovasi sehingga pada 2019 sudah selesai dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata.

Secara terpisah, Kepala DPUPR Kota Surakarta Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan, sejauh ini belum ada koordinasi dengan pengurus Masjid Agung Surakarta.

Meski demikian, Endah menyarankan pengurus masjid mengirimkan surat kepada Wali Kota Surakarta terkait renovasi.

Sita menambahkan, renovasi bangunan cagar budaya membutuhkan kajian mendalam dan sangat hati-hati.

"Perlu kajian mendalam dan hati-hati melakukan renovasi bangunan cagar budaya," kata Sita.

Kompas TV Seluruh jemaah calon haji ini dibagi dalam 10 rombongan yang terdiri dari 45 jemaah calon haji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com