Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2018, 19:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Ratusan biarawan dan biarawati Katolik di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tergabung dalam Forum Peduli Kemanusiaan terhadap kasus kematian Carolino Agustino Sowo menggelar aksi unjuk rasa di halaman Markas Polda NTT, Jumat (7/9/2018) sore.

Ratusan biarawan dan biarawati yang menggunakan jubah putih dan cokelat itu berasal dari Biarawan Karmel (OCD) dan OCDS Indonesia.

Forum itu juga beranggotakan alumnus Fakultas Filsafat Unika Kupang, Sahabat Karmel OCD Indonesia, Orang Muda Katolik, Keluarga Eks OCD Indonesia, Persatuan Mahasiswa Ngada dan Nagekeo, Ikatan Religius Keuskupan Agung Kupang (IRKAK), dan Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kabupaten Kupang dan Masyarakat Peduli Kebenaran.

Kedatangan mereka ke Polda NTT untuk menggelar aksi unjuk rasa damai menuntut polisi menangkap pembunuh Carolino Agustino Sowo alias Charli Sowo, mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, yang ditemukan tewas mengenaskan di Pantai Oesapa pada tanggal 24 Juli 2018 lalu.

Baca juga: 8 Bulan Belum Terima Tunjangan, Ratusan Guru SMA di Mimika Unjuk Rasa

Penanggung Jawab Forum Peduli Kemanusiaan, Romo Hironimus Pakaenoni, mengatakan, pihaknya menuntut kapolda NTT untuk segera mengambil alih kasus kematian Charli Sowo yang ditangani oleh Polsek Kelapa Lima Polres Kota Kupang.

"Kita menuntut kapolda NTT agar segera membentuk tim investigasi khusus agar dapat mengungkap dan menangkap pelaku-pelaku kasus pembunuhan Charli Sowo," tegas Romo Hironimus.

Pihaknya, lanjut Romo Hironimus, menuntut kapolda NTT untuk segera melindungi para saksi yang akan bersaksi.

"Kami juga menuntut kapolda NTT supaya secara terbuka dan segera mengumumkan hasil investigasi kasus kematian Charli Sowo dan segera mempercepat proses penanganan kasus kematian Charli Sowo," tegasnya.

Forum juga menuntut kapolda NTT untuk segera menangani kasus ini secara profesional.

"Jika tuntutan-tuntutan ini tidak segera dilakukan, maka kami akan datang kembali untuk menanyakan tindak lanjut proses ini dengan jumlah massa yang sangat besar," ucapnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, saat menggelar aksi unjuk rasa, mereka kemudian melakukan dialog dengan Kapolres Kupang Kota AKBP Anthon Christian Nugroho yang menerima massa.

Baca juga: Viral, Video Aksi Satpol PP Bubarkan Unjuk Rasa di Riau yang Berujung Bentrok

Sebelum melakukan dialog dengan pihak kepolisian, terlebih dahulu massa melakukan aksi simpati dengan menyalakan lilin, membacakan puisi, menyanyikan lagu requem serta memanjatkan doa bersama.

Setelah membacakan tuntutan, perwakilan massa kemudian berdialog dengan pihak kepolisian yang terdiri dari Polda NTT, Polres Kupang Kota serta penyidik dari Polsek Kelapa Lima yang menangani kasus tersebut di ruang Intel Polda NTT.

Kompas TV Puluhan ibu rumah tangga mendesak Joko Widodo untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com