Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Curhat Korban hingga Beasiswa Pendidikan

Kompas.com - 05/09/2018, 10:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Untuk memperlancar pengiriman barang-barang tersebut, PT Pos menggandeng TNI, Polri, dan BNPB.

PT Pos Indonesia juga mengakui adanya penumpukan barang di Kantor Pos Mataram, Lombok. Hal itu disebabkan banyak kiriman yang dialamatkan ke Posko Relawan dan pribadi, sehingga menyulitkan petugas dalam pengiriman barang bantuan.

"Semoga dalam waktu dekat semua barang sudah akan tersalurkan dengan baik," kata Cahyat Rohyana, Sekretaris Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero), Senin (3/9/2018).

Baca Juga: Jokowi Serahkan 5.293 Buku Tabungan untuk Rekonstruksi Rumah Korban Gempa Lombok

4. Korban gempa kesulitan bersihkan puing-puing rumah

Pengungsi korban gempa dari Kabupatan Lombok Barat sudah mulai jenuh di tenda pengungsian. Sebagian besar menyatakan ingin kembali ke rumah mereka masing-masing.

Namun, para korban kesulitan untuk membersihkan puing-puing bangunan rumah mereka.

"Saya ingin segera kembali ke rumah berkumpul bersama keluarga. Di sini kamu meminjam tanah kebun milik orang lain," kaya Karmin, warga Dusun Kekait 2, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Selasa (4/9/2018), dilansir dari Antara

Karmin dan sebagian warga juga tidak mampu membayar biaya angkut untuk membersihkan rumah mereka.

"Sulit bagi kami melakukannya secara manual karena volume puing-puing yang banyak," kata Karmin.

Baca Juga: Saat Jokowi Tegur Warga yang Berharap Dirinya Terpilih Lagi Jadi Presiden di 2019

5. Curhat korban gempa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) membagikan buku untuk para pengungsi di Lombok, NTB, Minggu (2/9/2018)Dok. Humas Pemprov NTB Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi (TGB) membagikan buku untuk para pengungsi di Lombok, NTB, Minggu (2/9/2018)

Sembari menanti kedatangan Presiden Joko Widodo di GOR Pemenang, Lombok Utara, Anaq Amir, salah satu warga Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mengungkapkan impian rumahnya.

“Kami maunya rumah bedek sesuai dengan rumah ada yang pernah ada. Kami kapok dengan rumah beton,” kata Anaq, Minggu (2/9/2018).

Rumah Anaq hancur ketika gempa mengguncang Lombok beberapa waktu lalu.

Harapan juga diungkapkan oleh Muhammad Bakri, warga Dusun Kokok Potek, Desa Kokok Potek, Kecamatan Sembalun.

“Ada yang juga terpaksa berdekatan dengan kandang kambing untuk hunian sementara (huntara), nyamuk banyak,” kata Bakri kepada Kompas.com.

Anaq dan Bakri telah membuat rekening untuk menerima uang bantuan dari pemerintah yang akan digunakan untuk membangun rumah mereka dari bantuan Besarannya Rp 50 juta untuk rusak berat, Rp 25 juta rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rusak ringan.

Baca Juga: Curhat Korban Gempa Lombok Saat Tengah Menunggu Jokowi...

Sumber (KOMPAS.com: Fitri Rachmawati/ Antara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com