Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika TNI AU dan AirNav Jaga Ruang Udara Papua...

Kompas.com - 04/09/2018, 15:41 WIB
Hendra Cipto,
Reni Susanti

Tim Redaksi

"Jalur penerbangan internasional lewat Upper Papua sudah disepakati oleh Jepang, China, dan Amerika. Mereka lebih memilih melingkar sedikit, ketimbang lewat di atas Filipina," imbuhnya.

Novy mengungkapkan, penerbangan internasional yang kini lewat Upper Papua sekitar 200-an per hari. Ditambah dengan domestik sekitar 500-an, sehingga penerbangan di Upper Papua mencapai 800-an per hari.

"Ya penerbangan internasional yang lewat di upper Papua sekitar 30 persen dan 70 persen lagi penerbangan domestik. Upper Papua ini merupakan pelayanan peningkatan keselamatan penerbangan dan peningkatan komunikasi dari kami," bebernya.

AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) dibagi tiga ruang wilayah udara di bagian timur Indonesia.

Pembagian wilayah udara ini, lantaran lalu lintas penerbangan sangat padat.

Dulunya, ruang udara di bawah naungan MATSC ada 6 upper. Namun dilakukan penambahan tiga upper, sehingga kini menjadi 9 upper.

Baca juga: AirNav Makassar Terima Laporan 20 Pilot soal Gangguan Balon Udara

"Karena lalu lintas udara sangat padat, ada 1 upper yakni upper Ujung dibagi menjadi tiga upper. Upper yang dibagi tiga yakni Upper Papua, Upper Ambon, dan Upper Manado. Jadi total sekarang ada 9 upper yang dulunya ditangani 6 upper," jelas Novy.

Pemecahan Upper Papua, Upper Ambon, dan Upper Manado, sudah dilakukan uji coba sejak 2017.

Pemecahan Upper ini untuk meningkatkan pelayanan dari segi komunikasi dan peningkatan keselamatan penerbangan.

"Dengan pembagian upper, restrukturisasi atau penataan ulang ruang udara di kawasan timur Indonesia, dapat mengurangi kesibukan di ruang udara. Dimana, pilot merasa nyaman dengan pembagian upper ini," imbuhnya.

"Restrukturisasi ruang udara ini sejalan dengan program strategis pemerintahan Presiden Joko Widodo yakni peningkatan layanan navigasi penerbangan di kawasan timur Indonesia khususnya Papua,” pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com