Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler Nusantara, Perintah Tembak Mati Begal di Bandung hingga Jokowi Tegur Pengungsi

Kompas.com - 04/09/2018, 07:38 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - 5 Berita terpopuler di Kompas.com pada hari Senin (3/9/2018) mencakup sejumlah topik, antara lain perintah Kapolrestabes Bandung untuk tembak di tempat bagi begal yang melawan saat hendak ditangkap.

Lalu, teguran Presiden Joko Widodo terhadap salah satu pengungsi di Lombok saat menyinggung tentang Pilpres 2019, juga menjadi sorotan pembaca. 

Berikut 5 berita terpopuler pada hari Senin (3/9/2018).

1. Tembak mati bagi begal yang melawan saat ditangkap

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema tengah melakukan ekspose ungakapan pelaku begal di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Kamis (23/8/2018). KOMPAS.com/AGIEPERMADI Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema tengah melakukan ekspose ungakapan pelaku begal di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Kamis (23/8/2018).

Komplotan begal di Kota Bandung semakin meresahkan. Kapolrestabes Kombes Irman Sugema perintahkan jajarannya untuk tegas.

"Kalau melakukan perlawanan, tembak di tempat saja," katanya di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Senin (3/9/2018).

Selain itu, patroli gabungan di Kota Bandung akan ditingkatkan untuk mempersempit ruang gerak begal dan memberi rasa aman masyarakat.

Baca selengkapnya: Kapolrestabes Bandung Perintahkan Tembak di Tempat untuk Begal

2. Jokowi menegur seorang pengungsi di Lombok

Presiden Joko Widodo (kiri) menyampaikan pidato sambutan usai memberikan bantuan korban gempa secara simbolis di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (2/9/2018). Sebanyak 5.293 korban gempa dari Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Mataram menerima bantuan berupa tabungan sebesar Rp 50 juta untuk perbaikan rumah yang rusak berat dan Rp 25 juta untuk rumah yang rusak ringan.ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI Presiden Joko Widodo (kiri) menyampaikan pidato sambutan usai memberikan bantuan korban gempa secara simbolis di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (2/9/2018). Sebanyak 5.293 korban gempa dari Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Mataram menerima bantuan berupa tabungan sebesar Rp 50 juta untuk perbaikan rumah yang rusak berat dan Rp 25 juta untuk rumah yang rusak ringan.

Setelah memberikan sambutan, Jokowi mempersilakan warga yang ingin menyampaikan sesuatu untuk naik ke atas panggung.

Raden, salah satu warga, memberanikan diri untuk naik dan menyampaikan keluh kesahnya.

"Bantuan pembangunan rumah, masih ada yang belum," ucap Raden.

Namun setelah itu, Raden justru menyebut dukungannya kepada Jokowi untuk menjadi presiden di pilpres 2019. Hal itu segera ditegur Jokowi.

"Sebentar-sebentar, ini enggak boleh, ini kampanye, enggak boleh, enggak boleh," tutur Jokowi, saat di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB.

Baca selengkapnya: Saat Jokowi Tegur Warga yang Berharap Dirinya Terpilih Lagi Jadi Presiden di 2019

3. Gibran: "Jawabannya Rahasia"

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka hadir memeriahkan ajang tahunan ?Burnout? di Sentra Niaga, Solo, Sabtu (1/9/2018). Ia tampak menunggangi sepeda motor Royal kastom 500 bergaya bobber miliknya.Instagram/Katrosgarage Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka hadir memeriahkan ajang tahunan ?Burnout? di Sentra Niaga, Solo, Sabtu (1/9/2018). Ia tampak menunggangi sepeda motor Royal kastom 500 bergaya bobber miliknya.

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden RI Joko Widodo, memilih untuk tidak menjawab pertanyaan seputar Pilpres 2019.

Hal itu dilakukan saat seorang mahasiswi di Universitas Dian Nuswantoro, bertanya kepada Gibran mana yang dipilih, Jokowi atau Prabowo.

"Soal memilih (Prabowo atau Jokowi) jawabannya rahasia," kata Gibran, Senin (3/9/2018).

Baca selengkapnya: Gibran Rakabuming: Saya Tidak Berpolitik dan Tidak Jadi Tim Sukses

4. Dua kubu pendukung capres kompak

Deklarasi #2019GantiPresiden yang dilakukan ratusan massa di depan Masjid Agung Annur Pekanbaru, Riau, Minggu (26/8/2018).Kompas.com/Idon Tanjung Deklarasi #2019GantiPresiden yang dilakukan ratusan massa di depan Masjid Agung Annur Pekanbaru, Riau, Minggu (26/8/2018).

Kelompok #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi menggelar acara makan bersama di sebuah restoran di Bandung, setelah polisi melarang mereka untuk menggelar acara deklarasi bersama di lapangan Karangpawitan, Karawang, Minggu (2/9/2018).

Akhirnya, kedua kubu memilih untuk makan bersama dan mengganti tagar #2019KitaBersaudara. Acara tersebut menjadi viral di media sosial.

Baca selengkapnya: Saat Kubu #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi Memilih Makan Bersama...

5. Mahfud MD: "Wajar aspirasi #2019GantiPresiden, asal..."

Mahfud MDKOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Mahfud MD

Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), menilai wajar jika ada sekelompok orang menyampaikan aspirasinya menjelang Pemilu Presiden 2019. Termasuk aspirasi #2019GantiPresiden.

Namun, aspirasi itu tidak boleh melanggar konstitusi yang ada di Indonesia.
"Tergantung kita ya, tetapi sebaiknya kita itu ada dalam posisi bahwa kita mau Pilpres," ujar Mahfud seusai menjadi pembicara dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (3/9/2018)

Baca selengkapnya: Mahfud MD Nilai #2019GantiPresiden Bagian dari Aspirasi Jelang Pemilu

Sumber (KOMPAS.com: Agie Permadi, Caroline Damanik, Nazar Nurdin, Farida Farhan, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com