BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Doddy Tavianto menemukan tiga serpihan peluru di leher pasien Hani (21), korban penembakan oleh orang tak dikenal di sekitar perempatan lampu merah Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Jumat (31/8/2018) lalu.
Serpihan tersebut ditemukan dalam operasi yang dilakukan selama lima jam pada Jumat sekitar pukul 22.00 WIB hingga Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
"Ditemukan serpihan proyektil peluru sebanyak tiga dengan ukuran 3 milimeter," ungkap Dody di RSHS Bandung, Senin (3/9/2018).
Dijelaskan, ada tiga lubang ditemukan di tubuh korban. Pertama di leher bagian belakang, lalu di leher kanan samping, dan ketiga di atas tulang belikat kanan.
"Tapi yang lubang di belikat itu diakibatkan oleh pecahan kaca," ujarnya.
Serpihan peluru itu bersarang sedalam 2 centimeter di leher belakang korban.
"Apabila orang normal itu permukaan kulit leher ke tulang itu 5 centimeter, nah peluru itu menembus sedalam 2 centimeter, dan kalau menembus itu bisa berbahaya," jelasnya.
Baca juga: Korban Penembakan Misterius di Pasteur Bandung Mulai Siuman
Lebih lanjut Doddy menjelaskan, dalam operasi tersebut, tim bedah operasi yang terdiri dari dokter saraf dan anastesi melakukan sayatan di lubang yang terdapat di leher pasien.
"Di daerah itu kita jumpai tiga pecahan peluru. Kini lukanya sudah dibersihkan di area tersebut," jelasnya.
Tak hanya itu, tim dokter pun menemukan ada keretakan di ruas tulang leher keenam korban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.