Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Sabana Gunung Bromo Diduga Akibat Ulah Warga

Kompas.com - 03/09/2018, 21:53 WIB
Andi Hartik,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menduga, kebakaran di padang rumput atau sabana dekat Gunung Bromo disebabkan oleh ulah warga setempat.

Sebab, titik awal kebakaran berada di lokasi yang tidak pernah dijamah oleh wisatawan, yakni di Blok Plentongan.

"Awalnya api Daerah Plentongan. Sudah pasti bukan dari wisatawan karena bukan untuk tempat pengunjung. Diduga ini kemungkinan masyarakat sekitar kawasan yang mencari kayu bakar, mencari tanaman obat-obatan," kata Kepala TNBTS, John Kenndie, Senin (3/9/2018).

Diduga, kebakaran itu terjadi pertama kali pada malam hari saat warga yang masuk ke hutan membuat perapian dan lupa mematikannya.

"Malam bikin perapian karena diduga mereka kedinginan. Pagi apinya besar," katanya.

Baca juga: Sabana Gunung Bromo Terbakar, Pintu Masuk Wisata yang Ditutup Kembali Dibuka

John mengaku sudah berusaha untuk memadamkan api sejak hari pertama, yakni pada Sabtu (1/9/2018). Namun angin yang berhembus kencang dan tanaman yang mengering membuat api mudah meluas.

"Sabtu sudah upaya pemadaman tapi angin cukup kencang sehingga sempat terjadi sporadis penyebaran api karena serasahnya sangat tebal," ungkapnya.

Saat ini, beberapa titik api sudah bisa dipadamkan. Diperkirakan, lahan yang terbakar seluas 70 hektar yang rata-rata adalah sabana.

Sejak awal, petugas yang terjun ke lapangan berusaha melokalisasi titik api. John mengaku, petugas sudah mencegah supaya api tidak menjalar ke Blok Jemplang. Sebab di blok itu banyak satwa endemik.

"Kami berupaya jangan sampai menyebrang ke Jemplang karena banyak satwa endemik yang ada di situ. Kita blokade di situ supaya jangan itu terjadi," jelasnya.

Baca juga: 65 Hektar Sabana Gunung Bromo Terbakar

Saat ini, Bukit Teletubbies yang merupakan padang sabana di sebelah selatan Gunung Bromo hangus. Diperkirakan, tanaman di lokasi itu akan mulai tumbuh seminggu lagi.

"Bukit Teletubbies yang indah dalam satu minggu ini tidak indah dulu. Tapi seminggu kemudian, ini kan kalo pagi forst datang, tumbuh lagi hijau lebih bagus lagi," katanya.

Kompas TV Petugas dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Polri, TNI, dan relawan, memadamkan api dengan peralatan terbatas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com