Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembak Misterius di Pasteur Bandung Tembak Korban dari Jarak 100 Meter

Kompas.com - 03/09/2018, 15:28 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Hani (21) menjadi korban penembakan orang tak dikenal di dekat perempatan lampu lalu lintas Pasteur pada Jumat (31/8/2018) lalu.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana menyebut bahwa korban sendiri ditembak dari jarak 100 meter

"Korban ditembak sekitar 100 meter dari lampu merah Simpang Pasteur," kata Yoris di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Senin (3/9/2018).

Dikatakan, korban Hani sendiri ditembak dari belakang. Peluru menembus kaca belakang dan tempat duduk mobil Avanza silver yang ditumpangi korban.

Yoris memastikan, penembak misterius tersebut hanya menembakkan satu kali tembakan ke arah kendaraan yang ditumpangi korban.

"Yang jelas tembakan hanya satu kali tembakan saja dari bagian belakang badan mobil, setelah masuk ke dalam peluru pecah sehingga mengakibatkan luka dua di belakang leher korban," jelasnya.

Baca juga: Kasus Penembakan Misterius di Pasteur, 13 Saksi dan 8 CCTV Diperiksa

Setelah dilakukan olah TKP, polisi juga menemukan proyektil di lokasi kejadian. Tidak hanya itu, pecahan peluru juga ditemukan di bagian tubuh korban.

"Peluru proyektil sudah ditemukan ada di TKP dan badan korban," jelasnya.

Meski begitu, pihaknya belum mengetahui jenis senjata yang digunakan pelaku.

"Belum tahu, kita upayakan untuk dibawa ke lab forensik nantinya," ucap Yoris.

Guna mengungkap siapa penembak misterius ini, polisi kini telah memeriksa 13 saksi dan delapan closed circuit television (CCTV).

Sebelumnya diberitakan, akibat dari penembakan ini, seorang perempuan bernama Hani (21) mengalami luka tembak di belakang lehernya.

Baca juga: Direlokasi, Gerbang Tol Pasteur 1 Bandung Resmi Digunakan Besok

Korban sendiri sempat mengalami situasi kritis sehingga harus dioperasi selama kurang lebih tujuh jam lantaran peluru yang mengenai sumsum belakang di bagian leher.

Berdasarkan medis, Sumsum ini merupakan pusat kontrol fungsi denyut jantung dan tekanan darah.

Kompas TV Dari penggeledahan dua orang dibawa oleh tim densus 88 antiteror, tim densus juga menyita sejumlah barang di antaranya buku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com