Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta "Si Macan Asia", Rumah Hampir Roboh hingga Tak Punya BPJS

Kompas.com - 01/09/2018, 17:26 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

6. Peran keluarga besar topang hidup sehari-hari

Salah satu penopang hidup sehari-hari Hendrik adalah bantuan keluarga besarnya. Dikdik Firmansyah, salah satu keponakan Hendrik, mengatakan, selama ini keluarga besar turut membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari Hendrik.

"Kalau untuk makan sehari-hari ada dari keluarga besar,"kata Dikdik.

Menurut dia, sang paman sebenarnya tak ingin merepotkan keluarga besar. Bahkan Hendrik rela menjual rumahnya menjadi tiga bagian, salah satu bagian dijual kepada keluarga namun dibayar secara mencicil.

"Berikutnya satu bagian rumahnya kembali dilepas atau dijual ke keluarga saya, namun pembayarannya dicicil. Maksudnya dicicil, pembayarannya itu sesuai kebutuhan Uwa (paman)," kata Dikdik.

Kini, Hendrik tinggal di bagian rumahnya yang tersisa di Jalan Bhayangkara, Gang Rawasalak, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga: Mantan Atlet Berprestasi Dapat Asuransi

7. Pesan Hendrik untuk para atlet muda

Pebalap-pebalap dari tim nasional Indonesia dan Prima Indonesia berlatih mengenal jalur di kawasan Pantai Wai Batalolong, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/5/2016). Sedikitnya seratus pebalap dari 16 negara yang tergabung dalam 20 tim akan mengikuti lomba balap sepeda Tour de Flores 2016 yang menempuh rute Larantuka (Flores Timur) menuju Labuan Bajo (Manggarai Barat) dengan jarak 661,5 kilometer.KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Pebalap-pebalap dari tim nasional Indonesia dan Prima Indonesia berlatih mengenal jalur di kawasan Pantai Wai Batalolong, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (18/5/2016). Sedikitnya seratus pebalap dari 16 negara yang tergabung dalam 20 tim akan mengikuti lomba balap sepeda Tour de Flores 2016 yang menempuh rute Larantuka (Flores Timur) menuju Labuan Bajo (Manggarai Barat) dengan jarak 661,5 kilometer.

Perhatian pemerintah kepada para atlet muda yang berlaga di Asian Games 2018 membuat Hendrik bahagia. Nasib atlet di masanya tidaklah seberuntung atlet zaman now.

Hendrik pun turut bahagia dan berharap perhatian pemerintah itu akan melecut prestasi para atlet Indonesia setinggi mungkin.

"Bonus besar dari pemerintah itu harusnya menjadi motivasi yang tinggi untuk seorang atlet yang benar-benar ingin menjadi juara," pesannya.

"Dulu itu gak ada bonus. Maaf, uang saku saja saya meminta kepada orangtua. Motivasinya itu muncul dari dalam hati, saya ingin menjadi juara," kata Hendrik sambil telunjukknya menunjuk pada dadanya dengan nada penuh semangat.

Sumber (KOMPAS.com: Budiyanto)

Kompas TV Presiden Joko Widodo bertemu dengan Jack Ma Yuin pendiri perusahaan Multinasional Alibaba, Sabtu (1/9) pertemuan berlangsung di Istana Bogor, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com