Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Perintah Tembak Mati Begal hingga Pernikahan Dini di Makassar

Kompas.com - 01/09/2018, 11:58 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lima berita terpopuler di Kompas.com pada hari Jumat (31/8/2018), memuat sejumlah topik, antara lain aksi komplotan begal di Bandung, sikap tegas Ridwan Kamil hingga dugaan perwira polisi menculik seorang advokat di Sumatera Selatan.

Berikut rangkuman 5 berita terpopuler di Nusantara pada hari Jumat (31/8/2018):

1. Fakta komplotan begal yang membunuh mahasiswi asal Purwakarta

Tim Khusus tengah disiapkan untuk mengungkap kasus begal di Kota Bandung. KOMPAS.com/AGIEPERMADI Tim Khusus tengah disiapkan untuk mengungkap kasus begal di Kota Bandung.

Kasus kematian S (23) di Jalan Suropati, Kota Bandung, mengungkap sejumlah fakta.

Misalnya, tentang S yang sedang merampungkan skripsi dan bagaimana sikap Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung dan jajaran kepolisian, dalam kasus tersebut.

Masyarakat ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana sikap masyarakat Bandung untuk meningkatkan keamanan masyarakat Bandung dari aksi begal di jalanan.

Baca berita selengkapnya: 6 Fakta Kasus Begal Mahasiswi di Bandung, Terjadi Seusai Makan Bakso hingga Korban Meninggal

2. Mahasiswi korban begal meninggal dunia

Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M.Yoris Maulana tengah menjelaskan kematian mahasiswi yang menjadi korban begal di Bandung, Jumat (31/8/2018)KOMPAS.com/AGIEPERMADI Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M.Yoris Maulana tengah menjelaskan kematian mahasiswi yang menjadi korban begal di Bandung, Jumat (31/8/2018)

Luka di kepala S terlalu parah. S pun dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter di Rumah Sakit Borromeus, Jumat (31/8/2018).

S menjadi korban begal saat melintas di Jalan Suropati usai makan bakso bersama rekannya Eva.

Begal menarik tas miliknya hingga dirinya terpelanting dari sepeda motor.

S tidak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal. Pihak kepolisian pun hanya bisa meminta keterangan dari Eva.

Aksi komplotan begal di Bandung menjadi trending topik di Kompas.com hari kemarin.

Baca berita selengkapnya: Mahasiswi Korban Begal di Bandung Akhirnya Meninggal Dunia

3. Ridwan Kamil dukung tembak mati pembegal

Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil bersama Penjabat Gubernur Jabar M Iriawan saat ditemui seusai menggelar rapat di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (20/8/2018).KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Gubernur Jabar terpilih Ridwan Kamil bersama Penjabat Gubernur Jabar M Iriawan saat ditemui seusai menggelar rapat di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (20/8/2018).

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta polisi menembak komplotan begal di tempat.

Hal itu dikatakan Ridwan menyusul tewasnya seorang mahasiswi yang meninggal akibat menjadi korban pelaku kejahatan jalanan di Jalan Cikapayang, Kamis (30/8/2018).

"Ya jangan macam-macam di Kota Bandung. Saya setuju ( begal) ditembak di tempat saja. Kepada kepolisian, urusan begal ini jangan dikasihani. Kalau memang secara aturan memungkinkan, jika itu diperlukan untuk tembak di tempat, saya setuju," ucap pria yang kerap disapa Emil saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jumat (31/8/2018).

Baca berita selengkapnya: Ridwan Kamil: Begal di Bandung Ditembak di Tempat Saja...

4. Perwira polisi dilaporkan menculik seorang advokat

Ilustrasi korban penculikan, korban penyekapan, imigran.CNN.com Ilustrasi korban penculikan, korban penyekapan, imigran.

Seorang Perwira Menengah (Pamen) dari Mabes Polri berpangkat Komisaris Besar (Kombes) berinisial HN dilaporkan telah diduga melakukan penculikan serta penganiayaan terhadap Ade Saputra yang berprofesi sebagai advokat, Jumat (31/8/2018).

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sumatera Selatan Amin Tras mengatakan, peristiwa itu berlangsung pada Kamis (30/8/2018) di kawasan Simpang Empat Sukatani Dolog, Jalan Sukatani Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca berita selengkapnya: Perwira Menengah Polri Dilaporkan Culik Advokat di Palembang

5. Pernikahan dini di Sulawesi Selatan

Ilustrasi pernikahan di bawah umur.The Independent/Unicef/Bridal Musings Ilustrasi pernikahan di bawah umur.

Seorang bocah berusia 13 tahun yang baru lulus Sekolah Dasar (SD) berinisial RK ini menikahi seorang siswi SMK berinisial MA (17).

Pernikahan dini ini terjadi di rumah mempelai wanita di Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, yang berjarak sekitar 130 kilometer dari Kota Makassar pada Kamis (30/8/2018) malam.

Juru bicara Kemenag Bantaeng, Mahdi yang dikonfirmasi, Jumat (31/8/2018), membenarkan adanya kembali pernikahan dini antara anak usia 13 tahun dengan gadis berusia 17 tahun ini.

Hanya saja, pernikahan dini tersebut tidak tercatat di kantor KUA Uluere. Peristiwa tersebut menjadi viral di media sosial.

Baca berita selengkapnya: Bocah Berumur 13 Tahun Nikahi Siswi SMK Berusia 17 Tahun

Sumber (KOMPAS.com: Agie Permadi, Aji YK Putra, Dendi Ramdhani, Hendra Cipto, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com