Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Sapi Perah di Bandung Bangun Desa Susu

Kompas.com - 01/09/2018, 05:02 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Peternak sapi di Bandung tengah membangun Desa Susu. Program ini nantinya akan menjadi proyek percontohan tata kelola dan tata laksana peternakan yang baik atau Good Dairy Farming Practice (GDFP) di Indonesia.

"Rencananya akan ada dua desa susu di Lembang dan Pangalengan. Namun yang sudah siap di Lembang," ujar Ketua Umum Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Aum Gunawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/8/2018).

Aum menjelaskan, desa susu ini hasil kerja sama beberapa pihak di antaranya KPBS, KPBSu, dan PT Frisian Flag Indonesia (FFI).

Desa susu merupakan program peternakan yang menggunakan teknologi modern, berkelanjutan, dan juga ramah lingkungan.

Baca juga: Tangis Penjual Air Isi Ulang saat Tahu Anaknya Raih Medali Emas di Asian Games

"Intinya, nanti dalam satu kawasan yang dimiliki ramai-ramai para peternak. Program ini untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus meningkatkan produktivitas," tuturnya.

Corporate Affairs Director FFI Andrew F Saputro mengatakan, desa susu akan segera diluncurkan. Desa Susu merupakan program lanjutan dari program yang sudah ada.

“Kami sedang menyiapkan sebuah Desa Susu (Dairy Village) yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini," ungkapnya.

Andrew menjelaskan, para peternak sapi perah lokal Indonesia sangat penting bagi perusahaannya. Sebab selama ini, mereka menyediakan bahan baku susu sapi segar berkualitas yang berimbas pada kepastian kelancaran produksi FFI.

"Kemitraan ini akan terus ditingkatkan. Bahkan kemitraan ini tidak hanya terbatas pada penyerapan bahan baku susu segar untuk diproduksi, namun juga menjadi upaya pemberdayaan peternak," imbuhnya.

"Kami ingin mereka mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil susu ternaknya yang secara jangka panjang akan berdampak pada perekonomian mereka,” tambahnya.

Baca juga: Perjuangan Peternak Sapi di Tengah Krisis Air Bersih

Untuk itulah pihaknya menandatangani nota kesepahaman dengan enak koperasi susu dan kelompok peternak sapi perah di Jabar.

Populasi Sapi

Data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat tahun 2016, terdapat lebih dari 123.000 ekor sapi perah di wilayah Jawa Barat.

Adapun jumlah peternak sapi perah yang terdaftar sebagai anggota koperasi lebih dari 20.000 orang. Dengan kondisi alam yang ada di Jawa Barat, potensi pertumbuhan industri peternakan sapi perah masih sangat tinggi.

Itulah mengapa kemitraan menjadi penting. Hingga kini ada beberapa program kemitraan. Yakni Farmes2Farmer atau program berbagi ilmu antara peternak sapi perah Belanda dan peternak sapi perah lokal.

"Mereka tinggal di sini selama beberapa hari. Mereka mengharuskan kami menyayangi sapi. Mereka suka marah kalau ada yang galak-galak sama sapi," ucapnya.

Kemudian program Young Farmer Academy hingga Milk Collection Point (MCP), penyediaan tempat penampungan susu yang dilengkapi sistem otomasi.

"Young Farmer Academy itu penjaringan dan pendampingan generasi muda untuk menjadi peternak sapi perah dan membangun organisasi peternak muda,"tutupnya.

Kompas TV Meski keuntungnnya hanya 30 sampai 70 ribu per hari, ia tetap rajin menabung agar bisa berangkat haji suatu saat nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com