Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komda KIPI: Satu Anak yang Dilarikan ke RS Bukan karena Vaksin MR

Kompas.com - 31/08/2018, 21:29 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Tim Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komda KIPI) Kepulauan Bangka Belitung menggelar investigasi terkait kasus sakitnya seorang anak setelah menjalani vaksinasi Measles dan Rubella (MR).

Ketua Komda KIPI Kepulauan Bangka Belitung, Helfiani mengatakan, investigasi dilakukan bersama tim dari Dinas Kesehatan terhadap seorang anak Fauziah Larasati yang kini dirawat di RSUD Pangkal Pinang.

“Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, anak ini sakit tidak ada kaitannya dengan MR. Kami perkirakan ada bakteri yang masuk sebelum imunisasi MR dilakukan,” kata Helfiani di RSUD Pangkal Pinang, Jumat (31/8/2018).

Dia mengungkapkan, sejumlah bercak merah yang terdapat pada tubuh pasien, sebagai respons dari sistem autoimun. Diagnosa medis menyebut, sang anak terkena Henoch-Schonlein Purpura, suatu gangguan yang menyebabkan peradangan dan pendarahan di pembuluh darah kecil. Gangguan ini kemudian membercak merah di permukaan kulit.

“Bisa dilihat sendiri, setelah dua hari dirawat, kondisi anak mulai membaik. Semoga dalam beberapa hari ini bisa pulang ke rumah,” ujarnya.

Kedua orangtua Fauziah menyaksikan langsung proses pemeriksaan yang dilakukan dokter bersama Komda KIPI. Dialog pun berlangsung antara pihak keluarga dan Komda KIPI serta Dinkes yang intinya meminta pihak keluarga untuk tidak panik.

Baca juga: Seorang Siswi SD Dilarikan ke Rumah Sakit usai Diberi Imunisasi MR

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Bangka Belitung, Mulyono Susanto mengatakan, vaksin MR yang diberikan kepada masyarakat sudah terjamin keamanannya.

“Tahun 2017 lalu sebanyak 35 juta anak telah divaksin di Pulau Jawa. Itu angka yang banyak. Tidak mungkin kita ragukan lagi vaksin ini. Selama ini tidak ada masalah,” ujarnya.

Mulyono mengatakan, penggunaan vaksin MR  tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di 147 negara lainnya di dunia.

“Tingginya angka penggunaan vaksin MR menandai vaksin tersebut memang bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Fauziah Larasati (9), siswi SD Negeri 37 Kampung Opas, Pangkal Pinang, dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (30/8/2018).

Baca juga: Banyak Orangtua Takut, Imunisasi MR di Kepri Baru Terealisasi 23 Persen

Fauziah sebelumnya memperlihatkan gejala demam dan lumpuh berselang tiga hari setelah divaksinasi MR pada 18 Agustus 2018.

Kompas TV Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia akhirnya memutuskan vaksin Measles Rubella atau MR diperbolehkan untuk imunisasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com