Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 8 Bulan, 71 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia

Kompas.com - 30/08/2018, 22:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dalam rentang waktu delapan bulan, mulai dari Januari hingga Agustus 2018, sebanyak 71 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTT meninggal di Malaysia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang, Siwa mengatakan, sebagian besar TKI yang meninggal, ilegal.

"Dari 71 TKI yang meninggal tersebut, hanya dua orang yang proses pemberangkatan secara resmi atau legal," ungkap Siwa kepada Kompas.com, Kamis (30/8/2018) malam.

Dua orang TKI yang legal tersebut yakni Regina Da Silva asal Kabupaten Belu dan Bayu Abraham Nengo asal Kabupaten Kupang.

Baca juga: Tangis Penjual Air Isi Ulang saat Tahu Anaknya Raih Medali Emas di Asian Games

Regina dan Bayu, masih dalam hubungan kerja dengan majikan saat meninggal. Karenanya BP3TKI Kupang telah mengajukan santunan asuransi.

Penyebab kematian puluhan TKI itu, sambung Siwa, beragam. Kecelakaan laut 8 orang, kecelakaan lalulintas 2 orang, kecelakaan kerja 3 orang, dipagut ular 1 orang, dan penyiksaan 1 orang.

Selanjutnya melahirkan 1 orang, pembunuhan 1 orang, sakit 43 orang dan tidak diketahui penyebab kematian berjumlah 11 orang.

TKI yang paling banyak meninggal, lanjut Siwa, berasal dari Kabupaten Flores Timur.

Kemudian Malaka, Ende, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang, Sikka, Belu, Timor Tengah Utara, Rote Ndao, Sumba Barat, Manggarai Timur, Kota Kupang, Lembata dan Ngada.

Baca juga: Terjatuh Saat Kerja, TKI Bernama Roy Marten Meninggal di Malaysia

Dua orang TKI yang baru meninggal yakni Roy Marten Kasiwali asal Desa Sanggarhorho, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende dan Daniel Moronniku Kolin, asal Desa Kenere, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur.

Roy, sambung Siwa, meninggal pada 25 Agustus 2018,  karena terjatuh saat sedang bekerja.

Sedangkan Daniel meninggal pada 26 Agustus 2018 akibat sakit darah tinggi dan diabetes. Keduanya meninggal di Selangor, Malaysia.

"Jenazah kedua TKI ini sudah tiba di Bandara El Tari Kupang Kamis siang dan selanjutnya diterbangkan ke Maumere, Kabupaten Sikka," ucapnya.

Setelah tiba di Maumere, jenazah ketiganya dibawa melalui perjalanan darat, ke Kabupaten Ende dan Flores Timur.

Kompas TV Curhatan hati seorang anak yang merindukan ibunya tertuang dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com