Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Momen Bersejarah Asian Games 2018, Jokowi-Prabowo Berpelukan hingga Kutukan Perunggu Tim Sepak Takraw

Kompas.com - 29/08/2018, 19:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asian Games 2018 mempersatukan anak bangsa. Dukungan selalu menggelora di setiap pertandingan, dan momen mengharukan pun hadir. Salah satunya saat Jokowi dan Prabowo berpelukan bersama pesilat Hanifan. 

Selain itu, sejumlah momen bersejarah juga tercipta dalam ajang bergengsi Asian Games 2018 yang digelar di Kota Jakarta dan Palembang. 

Berikut sejumlah momen bersejarah baru yang dicetak oleh atlet Indonesia di Asian Games 2018.

1. Pesilat Hanifan "satukan" Jokowi dan Prabowo

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto bersama-sama memeluk atlet pencak silat putra Indonesia Hanifan Yudani Kusuma di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2018).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto bersama-sama memeluk atlet pencak silat putra Indonesia Hanifan Yudani Kusuma di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Momen bersejarah tercipta saat laga final pencak silat Asian Games 2018 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Dua calon presiden yang akan bertarung pada Pilpres 2019, Jokowi dan Prabowo, berpelukan bersama pesilat Hanifan Yudani Kusuma.

Usai mengalahkan Thai Linh Nguyen, pesilat dari Vietnam, di kelas 55-60 kilogram, Hanifan melakukan selebrasi.

Tanpa diduga, Hanifan mendatangi tribun kehormatan tempat Jokowi dan Prabowo duduk berdampingan.

Setelah menyalami kedua capres itu, Hanifan mengajak kedua tokoh tersebut berpelukan bersama. Penonton yang hadir segera bersorak sorai bergembira.

Baca Juga: Atlet Pencak Silat Raih Emas, Prabowo dan Jokowi Berpelukan

2. Perak pertama tim sepak takraw cetak sejarah baru

Sepak takraw Indonesia memenangi medali perak nomor regu putra Asian Games 2018 usai kalah 21-18, 20-22, 11-21 dari Malaysia pada Selasa (28/8/2018) di Ranau Hall Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.ANTARA FOTO/INASGOC/SUTANTA ADITYA Sepak takraw Indonesia memenangi medali perak nomor regu putra Asian Games 2018 usai kalah 21-18, 20-22, 11-21 dari Malaysia pada Selasa (28/8/2018) di Ranau Hall Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.

Tim putra sepak takraw putra pada Asian Games 2018, pada hari Selasa (28/8/2018), mengakhiri kutukan medali perunggu. Sejak 1990, tim putra Indonesia belum pernah sama sekali meraih medali perak atau emas.

Meskipun kalah dari tim Malaysia, tim putra sepak takraw Indonesia patut berbangga atas prestasi mereka.

"Kalau sama Malaysia dalam hati sih tidak ikhlas kalau kalah. Karena pada pertandingan yang lalu kami menang atas Malaysia. Nah, malah pas tuan rumah kami malah dibalas," kata Prasetya dikutip dari BolaSport.com.

Sebelum 2018, tim putra sepak takraw Indonesia sudah meraih delapan medali yang semuanya adalah perunggu.

Baca Juga: Sekat Kaku Politik itu Runtuh oleh Pencak Silat....

3. Sejarah baru Diananda Choiruinisa, pemanah pertama di nomor perorangan

Atlet panahan Indonesia Diananda Choirunisa bertanding melawan atlet Thailand Thepna Denchai dan Phutdee Waraporn saat semifinal nomor Mixed Team Recurve pada ajang 18th Asian Games Invitation Tournament di Lapangan Panahan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (12/2/2018). Pasangan Riau Ega Agata dan Diananda Choirunisa melaju ke final melawan pasangan dari Chinese Taipei.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Atlet panahan Indonesia Diananda Choirunisa bertanding melawan atlet Thailand Thepna Denchai dan Phutdee Waraporn saat semifinal nomor Mixed Team Recurve pada ajang 18th Asian Games Invitation Tournament di Lapangan Panahan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (12/2/2018). Pasangan Riau Ega Agata dan Diananda Choirunisa melaju ke final melawan pasangan dari Chinese Taipei.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com