"Sebelumnya kami juga pernah menggelar aksi di Dinas Pendidikan dan DPRD, tapi tidak ada tanggapan. Makanya kami kembali aksi menuntut kepala sekolah diganti," katanya.
Dibantah
Kepala Sekolah Supardi yang menyaksikan aksi demo para siswa dan guru dari lantai dua gedung sekolahnya membantah tudingan para siswa dan guru.
Supardi membantah dirinya menggunakan anggaran dana BOS yang tidak transparan sebab pengelolaan dana BOS di sekolah telah diatur oleh Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) yang telah dibuat satu tahun lalu.
Menurut dia, pihaknya telah menggunakan dana BOS untuk kepentingan sekolah, seperti menyediakan buku-buku bagi guru dalam mengajar.
"Kalau anggaran saya tidak pernah pegang dana, tapi bendaharanya," tuturnya.
Supardi menduga, aksi demo para guru dan siswa terjadi untuk kesekian kalinya karena ada pihak yang mencoba memprovokasi di sekolahnya. Alasannya, selama ini siswa dan guru selalu bersama-sama dalam kegiatan sekolah, baik dalam OSIS, PMI dan Pramuka.
Supardi mengaku akan tetap menjalankan tugas sebagai kepala sekolah sepanjang tidak ada keputusan dari Dinas Pendidikan yang mengganti dirinya sebagai kepala sekolah.
Sementara itu, aksi unjuk rasa oleh siswa dan guru di halaman sekolah baru mereda setelah perwakilan Dinas Pendidikan, aparat kepolisian dan Satpol PP tiba di lokasi kejadian.
Pihak Dinas Pendidikan kemudian menggelar rapat bersama guru untuk membahas masalah konplik antar guru dnegan kepala sekolah maupu konplik antara kepala sekolah dengan siswanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.