Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Lomba Agustusan, Emak-emak Adu Tangkas Hias Sayur Sop di Malam Hari

Kompas.com - 28/08/2018, 08:14 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Piring keramik tanah liat ini sejatinya berisi ini sayur mayur bahan untuk membuat sayur sop. Di tangan tiga ibu-ibu warga Dusun Gadingan, Wates, Kulon Progo dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini, bahan sayur sop itu malah tampak seolah kebun bunga.

Tiga ibu rumah tangga dari Dusun Gadingan, yakni Marta Tri Pamularsih, Ester Siwi Arianti, dan Bu Suroto, membuat kelopak bunga putih dari siung bawang putih, atau bunga merah dari siung bawang merah.

Kelopak bunga lain ada yang warna merah yang diambil dari cabai keriting, wortel, dan brokoli. Tomat bahkan bisa jadi kembang mawar. Semua bahan sayur sop jadi bunga.

"Kebun bunga karena kami memang suka yang demikian," kata Bu Suroto menjelaskan konsep sajian bahan baku sayur sop mereka, Senin (27/8/2018), pukul 21.00.

"Kita (mengerjakannya) pakai feeling saja," kata Martha.

Baca juga: Perjalanan Jafro Megawanto, Tukang Lipat Parasut Peraih Emas Asian Games (1)

Martha dkk merupakan salah satu dari 7 kelompok peserta sebuah lomba menghias sayur sop sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-73 RI di dusun mereka. Mereka datang dari RT berbeda di Gadingan. Tiap RT mengirimkan 1 tim, terdiri 3 orang ibu-ibu, ke lomba ini.

Lomba menghias sayur sop berlangsung malam hari mulai pukul 20.00. Seperti biasa, lomba serupa dan hajatan warga digelar setelah seluruh kesibukan warga usai.

Tiap tim dari masing-masing RT membawa peralatan dan bahan baku sendiri. "Semua bahan itu hanya Rp 20.000 saja," kata Esther.

Namun mereka puas, harga bahan baku demikian bisa menghasilkan hiasan sayur sop cantik. "Tahun lalu menghias pakai bahan sayur lodeh. Tahun ini sayur sop," katanya.

Lomba bapak-bapak

Saat bersamaan juga berlangsung lomba memasak mie goreng untuk para bapak-bapak. Seperti kelompok emak-emak menghias sayur sop, bapak-bapak ini juga membawa perkakas dan bahan baku sendiri, mulai dari kompor, tabung gas, wajan, hingga mie dan bumbunya.

Baca juga: Kisah Pemain Sepak Takraw Asian Games: Diabaikan KONI hingga Mendaur Ulang Bola Rusak

Semua aktivitas lomba memanfaatkan sebuah gang kecil di jalan Sadewa dan pelataran rumah warga. Tiap tim masing-masing RT kompak dengan seragam.

Ketua panitia pelaksana lomba 17-an, Kuswardani mengatakan, warga Gadingan selalu antusias merayakan hari kemerdekaan RI dari tahun ke tahun. Tidak dengan hingar bingar, tetapi mengutamakan guyub dan keakraban antar warga kampung dan antar RT.

Sama seperti banyak perayaan HUT RI lain, perayaan di Gadingan diisi dengan beragam lomba cukup kreatif. Mereka bahkan mengawalinya pada dua minggu sebelum tanggal 17 Agustus, lantas terus berlanjut hingga awal September nanti.

Lomba melibatkan semua usia, mulai dari makan kerupuk, jalan santai, keliling bersepeda, futsal bersarung, voli pakai bola plastik.

"Sekarang lomba memasak untuk bapak-bapak. Emak-emaknya lomba menghias sayur sop. Semua bawa bahan dan alat sendiri lantas dinilai orang dari luar (Gadingan)," kata Kuswardani.

Baca juga: Fakta Penolakan #2019GantiPresiden, Ini Kisah Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, dan Neno Warisman

Perayaan HUT RI pun belum usai. Warga Gadingan masih akan menggelar pentas malam kesenian di awal September mendatang.

"Yang bukan lomba hanya tirakatan atau malam renungan di tangga 17 lalu. Kemudian ada malam kesenian di awal September nanti, sekaligus pengumuman lomba," kata Kuswsrdani.

Dusun para pengusaha

Gadingan merupakan perkampungan warga yang berada di belakang Pasar Wates. Dusun ini modern perkotaan. Rumah-rumah sederhana di sana berjajar rapi, resik, dan agak padat.

Dusun ini dihuni warga yang kebanyakan wiraswasta, pedagang di pasar, pengusaha lokal, hingga pegawai negeri. Dusun ini hanya 1 RW yang terdiri 7 RT dengan total warga lebih dari 600 kepala keluarga.

Mereka rela menyumbang untuk gelaran hiburan warga dusun. "Pengusaha-pengusaha lokal sini bahkan menyumbang cukup besar," kata Kuswardani.

Pesta rakyat menyambut HUT RI namun berlangsung panjang tidak hanya Gadingan. Banyak dusun di kabupaten mayoritas petani ini masih mengagendakan pesta.

Bahkan pada Sabtu dan Minggu, 25-26 Agustus 2018 lalu saja, pemerintah Kulon Progo menggelar pawai yang menghibur seluruh warga.

Kompas TV Lomba balap karung sudah biasa pada perayaan kemerdekaan Indonesia. Tapi balap karung yang ini berbeda dan unik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com