KOMPAS.com - Ahmad Dhani adalah musisi asal Surabaya. Namanya mencuat bersama grup band Dewa 19 yang populer di masa 1990-an.
Namun, pada hari Minggu (26/8/2018), Ahmad Dhani justru ditolak oleh ratusan massa di tanah kelahirannya sendiri, Surabaya.
Penolakan tersebut disebebkan sikap politik Ahmad Dhani dalam Pilpres 2019, khususnya dalam gerakan #2019GantiPresiden.
Berikut penelusuran Kompas.com terkait penolakan Ahmad Dhani di Surabaya.
1. Massa mengepung hotel tempat Ahmad Dhani menginap selama dua jam
Dalam sebuah foto tangkapan layar di atas, tampak Ahmad Dhani tersenyum ketika ratusan massa mengepung hotel Majapahit, tempat dia menginap di Surabaya, Minggu (26/8/2018).
Kurang lebih dua jam, Ahmad Dhani terjebak di dalam hotel sebelum perwakilannya menemui massa di luar hotel. Saat itu, kedua pihak mencapai kesepakatan bahwa Ahmad Dhani akan menuruti permintaan massa.
"Lalu kemudian kami dengar ada pergerakan ke Masjid Al Falah dan ke rumah makan Primarasa. Itu yang kami anggap mencederai kesepakatan awal kita di Hotel Majapahit," kata Dedi Galapajo, salah satu koordinator Koaliasi Elemen Bela NKRI, Dedi Galajapo, pada Minggu (26/8/2018), dilansir dari Antara.
Rencananya, Ahmad Dhani akan mengikuti acara aksi #2019GantiPresiden di Tugu Pahlawan. Namun, polisi membubarkan acara tersebut karena tidak mengantongi izin.
Baca Juga: Semua Kegiatan #2019GantiPresiden di Babel Dibatalkan
2. Alasan pro aksi #GerakanGantiPresiden pasca dibubarkan polisi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.