Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Merapi Tidak Signifikan, Warga Diminta Tenang

Kompas.com - 25/08/2018, 12:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diminta untuk tetap tenang meski beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.

Kepala Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Propinsi Jateng Gembong Purwanto Nugroho, menyatakan, sesuai analisa BPPTKG Yogyakarta sejauh ini, peningkatan aktivitas Gunung Merapi belum signifikan dan masih berstatus waspada.

"Warga khususnya yang tinggal di KRB (Kawasan Rawan Bencana) III Gunung Merapi tidak perlu panik. Mereka harus tetap tenang dan patuh pada instruksi BPBD," kata Gembong, Sabtu (25/8/2018).

Baca juga: Kubah Lava Baru Muncul di Puncak Gunung Merapi

Menurut Gembong, warga juga belum perlu mengungsi di tempat lain sebab kawasan KRB III masih relatif aman.

Di Jawa tengah, lanjut dia, terdapat 44 desa yang masuk KRB III dengan jumlah jiwa sebanyak 1.013.000 orang. Jumlah itu bisa lebih banyak bila ditambah dengan warga yang tinggal di KRB II yang jumlahnya bisa mencapai 500.000 jiwa.

Kawasan di sekitar gunung Merapi di Jawa Tengah meliputi wilayah Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali.

Baca juga: Selamat Jalan Afni, Relawan Gempa Lombok yang Meninggal di Tengah Pengabdian

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto, juga meminta warga tidak terpengaruh dengan informasi-informasi dari sumber yang tidak jelas sehingga cenderung menyesatkan.

"Walaupun waspada, namun harus tetap tenang dan selalu mematuhi instruksi dari BPBD, jangan mudah menerima informasi hoax," kata Edi.

Pihaknya terus memberikan sosialisasi kepada warga terkait perkembangan aktivitas gunung Merapi, berdasar data dari BPPTKG.

"Setiap kali ada informasi dari BPPTKG, kami langsung sosialisasikan kepada warga setempat melalui stakeholder terkait, seperti kecamatan, kepala desa, relawan dan sebagainya," katanya.

Baca juga: 3 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Relawan Meninggal Dunia hingga Kritik untuk Distribusi Bantuan

Sementara itu, Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida menjelaskan, pertumbuhan kubah lava rata-rata secara umum per hari masih sangat kecil, berkisar 2.300 meter kubik.

"Kamis (23/8/2018), 4.300 meter kubik dan Jumat (24/8/2018), sebanyak 4.600 meter kubik. Masih sama, artinya tidak ada akselerasi atau percepatan kubah lava. Masih konstan karena masih awal," tuturnya ditemui seusai kegiatan dialog interaktif bersama dengan BPPTKG Yogjakarta di aula BPBD Kabupaten Magelang, Jumat (24/8/2018).

Dia melanjutkan, pertumbuhan kubah lava masih dinamis dan tetap terus dipantau karena banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan. 

Baca juga: Kapolri: Jangan Percaya Hoaks Gempa Besar 26 Agustus

Hanik menegaskan, BPPTKG tetap tidak bisa memprediksikan kapan Gunung Merapi akan erupsi.

"Kami hanya memantau dan melihat hari ke hari kecepatannya seperti apa karena ada faktor gas dari bawah. Tapi kami tidak bisa prediksi loh ya. Kami bukan dukun. Saat ini masih kecil dan masyarakat tidak usah panik," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com