Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TGB Minta Warga Tak Percaya Hoaks Ramalan Gempa

Kompas.com - 23/08/2018, 17:54 WIB
Fitri Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Rentetan gempa hingga 200 kali lebih yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebabkan rumah dan bangunan warga hancur. Warga di Lombok Barat berinisiatif menggelar istighosah dan shalat taubat, di Lapangan Gunung Sari, Lombok Barat, Kamis (23/8/2018).

Acara ini dihadiri Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dan Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid. 

Masyarakat yang terdiri dari para korban gempa berdoa bersama dan melakukan shalat taubat dengan hikmat. Beberapa diantara mereka nampak menangis dalam doa yang khusyuk. Shalat taubat dipimpin oleh tokoh agama Lombok Barat yakni Dr. KH. Manarul Hidayat.

Seorang warga kecamatan Lingsar yang hadir dalam shalat taubat itu, Parhan, mengatakan bahwa rumahnya tak bisa lagi ditempati. 

"Jika ada gempa lagi rumah saya itu pasti hancur, kami tidak bisa lagi tinggal di sana, kami sekeluarga mengungsi,” katanya.

Baca juga: TGB: Warga Lombok, Jangan Larut dalam Kesedihan...

Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi memberikan sambutannya usai shalat taubat berjamaah. Dia mengingatkan agar masyarakat tetap yakin bahwa bencana akan segera berlalu dan tidak mempercayai informasi hoaks yang membuat mereka trauma dan hidup dalam ketakutan.

“Hati-hati dengan iktikad kita, semua yang terjadi besok, jangankan besok, sesaat setelah kita selesai ini, tidak ada yang tahu. Itu bagian dari lima rahasia Allah. Jangan percaya hoaks, apalagi hoaks yang membuat keyakinan kita itu rusak kepada Allah, yang membuat kita tidak bersandar kepada Allah, yang membuat tawakal kita berkurang,” ungkapnya. 

TGB Zainul Majdi juga menyampaikan beberapa hal penting pada masyarakat yang hadir. Dia menekankan bahwa dalam bencana pasti ada hikmah dan harus dihadapi dengan tabah.

Ada tiga berkah dalam bencana yang terjadi ini menurut para ulama kata TGB. Pertama, derajat akan ditinggikan. Kedua, dosa-dosa akan diampunkan dan yang ketiga, pahala-pahala akan dilipat gandakan.

Tiga berkah ini, kata para ulama, akan diberikan pada orang-orang yang bisa menjaga pada dirinya sifat sabar dan bersyukur dalam setiap keadaan.

“Kita tidak boleh berprasangka pada Allah SWT, kita harus yakin bahwa cobaan ini akan segera berlalu. Maka bagi saya dan kita semua sesuadah cobaan, sesuadah bencana dan ujian yang berat ini, buahnya adalah, salah satu yang paling mahal adalah keyakinan kita semakin kokoh pada Allah SWT,” ujarnya. 

Baca juga: 5 Berita Terpopuler Nusantara, Barang dari Dalam Makam hingga Respons TGB soal Bencana Nasional

Hal senada juga disampikan Nazar Na'amy Ketua Nahdatul Ulama (NU) Lombok Barat. Dia menyatakan bahwa istighosah dan shalat taubat merupakan proses dari trauma healing bagi masyarakat. Dia juga berpesan agar masyarakat tidak terpengaruh pada berita berita hoaks.

“Kita bisa meletakkan keyakinan masyarakat agar tidak dipengaruhi hoaks yang beredar yang menyebutkan akan ada bencana lagi. Paling tidak keyakinan dan keimanan dapat kita teguhkan lewat istighosah dan shalat taubat ini dan kita berharap bencana akan dijauhkan oleh Allah dari kita, ini akan menjadi obat dan penguat bagi masyarakat," katanya.

Saat ini warga Lombok Barat masih mengungsi di tenda pengungsian di Kecamatan Gunung Sari, Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar. 

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, sebanyak 402.529 jiwa terpaksa mengungsi, 116.453 jiwa pengungsi asal Lombok Barat. 

Tercatat 555 orang meninggal dunia, sebanyak 40 orang diantaranya warga Lombok Barat, 466 orang dari Lombok Utara, dan 31 orang warga Lombok Timur, Kabupaten Sumbawa 5 orang, Lombok Tengah dan Kabupaten Subawa Barat masing masing 2 orang warga meninggal dunia.

Baca juga: TGB: Kami Mohon Doa agar Gempa Lombok Ini Segera Berakhir...

Kompas TV Meski mulai masuk hari pertama bersekolah para siswa tidak langsung mendapatkan pengajaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com