Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesurupan Beruntun di Bali, 27 Siswi SMP Histeris

Kompas.com - 21/08/2018, 19:38 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Terjadi dua kesurupan beruntun yang menimpa para siswi SMP di Tabanan, Bali, pada Senin (20/8/2018) dan Selasa (21/8/2018). Sebanyak 27 siswi SMP dari dua SMP yang berbeda tersebut mengalami kesurupan dan menjadi histeris.

Dikutip dari Tribun Bali, pada Senin, terdapat tujuh siswi yang mengalami kesurupan. Lalu pada Selasa, sebanyak 20 siswi kembali mengalami kesurupan. Mereka terus meloncat dan menari.

Kejadian kesurupan massal ini terjadi setelah para siswi tersebut menari dalam sebuah acara di Tanah Lot, Bali, pada Sabtu (18/8/2018) pukul 18.00 Wita. Mereka menjadi salah satu dari antara 1.800 penari Rejang Sandat Ratu Segara.

Ni Ketut Sudarmi, salah satu orangtua siswi SMP, mengatakan putrinya ingin menari lagi di Tanah Lot.

Baca juga: Akan Ditilang Polisi, Pelanggar Lalu Lintas Ini Pura-pura Kesurupan

"Anaknya saya teriak-teriak terus, kemudian nari-nari juga terus. Habis nari juga kemarin anak saya mendengar bisik-bisik gamelan," jelasnya, seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Sebagai informasi, tarian Rejang Sandat Ratu Segara merupakan tarian sakral yang diiringi gamelan. Tarian ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur kepada bumi pertiwi.

Pada saat acara tersebut berlangsung, ratusan penari juga mengalami kesurupan di Tanah Lot. Penari ditenangkan saat kesurupan. Usai para penari pulang.  Namun mereka kembali mengalami kesurupan di berbagai tempat berbeda.

Para siswi tersebut akhirnya dibawa lagi ke Tanah Lot untuk menggelar sembahyang di sana.

Kepala Sekolah salah satu SMP, Putu Arka Bujangga, membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, para siswi yang kesurupan tersebut mendengar nyanyian serta bunyi gamelan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 27 Siswi Kesurupan Usai Jadi Penari di Tanah Lot, Bali, pada Selasa (21/8/2018). 

Kompas TV Kejadian bermula ketika salah satu siswa kelas VIII tiba-tiba berteriak dan pingsan. Tak lama kemudian, beberapa siswa lain juga mengalami hal serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com