Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Status Bencana Nasional Itu kalau Pemerintahnya Kolaps

Kompas.com - 21/08/2018, 15:28 WIB
Fitri Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi tempat pengungsian warga di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (22/8/2018).

Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Sosial, dan Mendiknas, JK memantau kondisi para pengungsi yang terdampak gempa pada 5 Agustus lalu, disusul dua gempa besar pada Minggu (19/8/2018).

Dalam Kesempatan itu, JK meminta status bencana tidak diperdebatkan lagi.

Banyak yang meminta agar pemerintah menjadikan status gempa Lombok menjadi bencana nasional. Apalagi, gempa telah meluas hingga ke Pulau Sumbawa. 

Baca juga: JK Ungkap Alasan Utama Pemerintah Tak Tetapkan Gempa Lombok Jadi Bencana Nasional

“Berkali-kali saya katakan, kalau status bencana nasional itu, kalau pemerintah itu kolaps, seperti di Aceh," ujar JK. 

"Kan di sini masih ada gubernur masih ada, wali kota masih ada, bupati masih ada, jadi tetap tanggung jawabnya ke daerah tidak ada urusan status itu. Tetapi yang penting kerugian itu kita bantu, tidak ada bedanya," tambahnya. 

Terkait soal pengambilalihan penanganan bencana, JK membantahnya.

"Tidak ada pengambilalihan, tapi dibantu. Tetap tanggung jawabnya oleh gubernur, bupati tapi dibantu oleh kementerian terkait," ujar JK.

Dia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu khawatir atas perhatian pemerintah. Warga yang rumahnya rusak tetap akan dibantu. Sebanyak Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan.

Baca juga: Mendagri Tak Wajibkan Kepala Daerah Sisihkan APBD untuk Gempa Lombok

“Itu bantuan pemerintah digunakan oleh masyarakat sendiri membangun rumah antigempa yang bisa dibantu tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan mahasiswa teknik sipil, dan tahan guncangan gempa 8 skala Richter," tuturnya. 

JK mengatakan telah terverifikasi 11.000 orang yang rumahnya rusak di seluruh wilayah Lombok, baik Lombok Timur, Lombok Utara, maupun Lombok Barat, dan tentu lebih banyak dari itu.

“Nanti masyarakat yang telah membuat rekening bisa mencairkan bantuan itu untuk membangun rumah mereka sendiri, dan ingat yang tahan gempa," kata JK.

Ketua Tim Ekonomi Wapres Sofyan Wanandi pada kesempatan yang sama menjamin bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam dalam memulihkan kondisi Pulau Lombok.

"BUMN dan pihak swasta kita minta untuk turun membantu," tutur Sofyan Wanandi.

JK juga didampingi Gubernur NTB THG Zainul Madjdi dan Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, dan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada masyarakat NTB.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com