CIREBON, KOMPAS.com – Satu hari menjelang perayaan Idul Adha 1439 H atau 2018 M, sejumlah pengrajin tusuk sate di Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sangat sibuk.
Pesanan tusuk sate meningkat. Dalam satu hari, tiap pengrajin dapat membuat 25-30 ikat, meningkat dari hari biasanya, 15 ikat. Satu ikat berisi 100 tusuk berukuran sekitar 20 centimeter.
Aktivitas pembuatan tusuk sate itu nampak sudah ramai sejak Selasa (21/8/2018) pagi. Sejumlah warga menjemur potongan atau irisan bambu tepat di depan rumah masing-masing.
Ribuan tusuk sate itu berjejer di atas alas berupa terpal atau karpet, memenuhi trotoar di sisi kanan kiri jalan blok Kerandon.
Baca juga: Jemaah Forum Kajian Islam Gunung Kidul Gelar Shalat Idul Adha Selasa
Salah satu pengrajin yang ditemui Kompas.com di lokasi adalah Eni. Ibu rumah tangga yang berusia sekitar 45 tahun ini tampak menyelesaikan tugasnya.
Eni mengambil potongan atau bilahan bambu yang sudah tipis. Kemudian ia meruncingkan ujungnya dengan pisau. Sebuah pekerjaan manual yang butuh ketelitian dan kesabaran.
“Sudah lama, berapa tahun ya? Lama lah. Dari kecil. Dari ikut kerja dengan orang lain, dan saat ini kerja sendiri,” kata Eni di tengah aktivitasnya.
Eni menjadi pengrajin tusuk sate tak lain juga berusaha mempertahankan keterampilan yang diturunkan orangtuanya.
Hal itu juga dilakukan oleh sejumlah ibu-ibu rumah tangga lainnya, menjadi pengrajin tusuk sate seperti Eni.
Baca juga: Yang Perlu Diketahui soal Hewan Kurban
Seperti tahun-tahun sebelumnya, satu-dua pekan menjelang perayaan hari raya Idul Adha, mereka harus kerja keras.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.