Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekarang Kami Bangga Jadi Warga Dolly"

Kompas.com - 21/08/2018, 12:50 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Risma berencana mendatangkan trainer untuk pembuatan tas tradisional bagi warga eks Dolly.

"Saya sudah kenal orangnya. Nanti saya datangkan ke sini untuk pelatihan pembuatan tas tradisional berbahan kulit dan kain batik," jelasnya.

Pasca-penutupan lokalisasi 4 tahun lalu, Pemkot Surabaya terus memberikan fasilitas pengembangan usaha untuk warga di eks lokalisasi Dolly dan Jarak. Selain pelatihan usaha, juga akses pasar maupun fasilitas.

Baca juga: Industri Kreatif ala Warga Eks Dolly, dari Batik hingga Sandal Hotel

Gedung lokalisasi terbesar di Gang Dolly, yakni Wisma Barbara, bahkan sengaja dibeli oleh Pemkot Surabaya untuk dimanfaatkan sebagai gedung serbaguna dan ruang pamer produk khas warga Dolly.

Lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu ditutup Pemkot Surabaya yang dipimpin Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 2014. Risma beralasan penutupan lokalisasi itu untuk menyelamatkan masa depan anak-anak yang tinggal di sekitar lokalisasi Dolly dan Jarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com