Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Karhutla, Lanud Supadio Siagakan Cassa 212 untuk Modifikasi Cuaca

Kompas.com - 20/08/2018, 21:04 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio siagakan pesawat Cassa 212 yang digunakan untuk operasional mendukung program Teknik Modifikasi Cuaca (TMC).

Disiagakannya pesawat tersebut menyusul kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) yang semakin mengkhawatirkan.

Titik api sebagai penyebab utama bencana tahunan yang belum juga ditemukan cara terbaik mengatasinya, menjadi ancaman tersendiri bagi kesehatan masyarakat di Kalbar.

Komandan Lanud Supadio Marsekal Pertama (Marsma) TNI Minggit Tribowo mengatakan, TMC adalah program membuat hujan buatan, yang merupakan kerja sama TNI AU, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Baca juga: Terpantau 357 Hotspot, Jumlah Titik Api di Kalbar Mulai Berkurang

Program TMC tersebut mulai dilaksanakan di Lanud Supadio sejak Minggu (19/8/2018) kemarin.

"Sesuai permintaan dari BNPB, TNI AU menyiapkan pesawat angkut. Untuk sementara ini mendukung dengan pesawat Cassa 212, untuk menebarkan garam di langit Kalbar," kata Triwibowo, Senin (20/8/2018).

Selain pesawat Cassa 212, sambung Triwibowo, Lanud Supadio juga terus membantu mengurangi dampak bencana kabut asap, dengan berbagai cara. Termasuk menyiapkan posko darurat di baseops, dengan personel yang siap siaga.

"Sesuai dengan tugas pokok TNI AU, dengan tambahan armada ini tentunya jangkauan jelajah untuk mengurangi dampak bencana kabut asap ini akan semakin luas, bahkan jangkauan bisa sampai ke provinsi lain," katanya.

Baca juga: Bupati Cantik Ini Pimpin Langsung Pemadaman Kebakaran Hutan di Landak

Upaya mengatasi dampak kabut asap ini dilakukan dengan mengurangi titik api yang tersebar di wilayah Kalbar.

Personel Lanud Supadio bersama dengan pihak-pihak terkait, di antaranya Kodam XII/Tanjungpura, Lantamal XII Pontianak, Polda Kalbar, Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan stakeholder yang lainnya.

"Kami siap siaga membantu upaya mengatasi bencana kabut asap ini. Ini salah satu bentuk kerja sama, misalnya memantau kondisi titik api melalui udara di atas 8.000 kaki,” ujarnya.

Minggit menambahkan, hingga Minggu (19/8/2018) siang, cuaca Kalbar pada ketinggian 8.000 kaki masih tertutup kabut pekat.

Cuaca berkabut tebal tersebut, cukup mengganggu aktivitas penerbangan.

“Kita juga membantu dengan hujan buatan melalui water bombing maupun rekayasa hujan buatan. Sekarang kita terus pantau titik api di titik-titik mana, baru lakukan rekayasa cuaca," katanya.

Kompas TV Dari Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru, terpantau 8 titik panas di 5 kabupaten dan kota di Riau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com