Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpantau 357 "Hotspot", Jumlah Titik Api di Kalbar Mulai Berkurang

Kompas.com - 20/08/2018, 20:57 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Jumlah titik api di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) mulai berangsur menurun.

Berdasarkan pembaruan pemantauan titik panas (hotspot) dari satelit pengolahan data Lapan pada tanggal 20 Agustus 2018 mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB yang dirilis BMKG terpantau sebanyak 357 hotspot masih berada di wilayah Kalbar.

Titik api tersebut tersebar di 14 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Barat, diantaranya Kabupaten Sambas 37 titik, Mempawah 22 titik, Sanggau 50 titik, Ketapang 60 titik, Sintang 17 titik, Kapuas Hulu 4 titik, Bengkayang 18 titik, Landak 28 titik, Sekadau 11 titik, Kayong Utara 12 titik Melawi 16 titik, Kubu Raya 79 titik, Kota Pontianak 1 titik dan Kota Singkawang 2 titik.

Baca juga: Bupati Cantik Ini Pimpin Langsung Pemadaman Kebakaran Hutan di Landak

Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan sebaran jumlah titik pada 16 Agustus 2018 lalu yang mencapai 1.061 titik panas.

Upaya pemadaman terus dilakukan berbagai pihak sejak satu bulan terakhir, diantaranya dari BPBD, TNI, Polri, Pemadam Kebakaran Swasta, Manggala Agni, dan sejumlah relawan lainnya yang bahu membahu memadamkan api yang melahap lahan gambut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengerahkan 4 helikopter untuk mendukung pengendalian karhutla di Kalbar. Tiga diantaranya heli jenis Bell untuk water bombing dan 1 heli Bolco untuk water bombing dan patroli.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, pihaknya berencana akan menambah 2 helikopter yang digunakan untuk pemadaman Karhutla di Kalbar.

Baca juga: BMKG: 111 Titik Panas Terpantau di Wilayah Sumatera

"Rencananya BNPB akan menambah 2 heli lagi untuk mendukung pemadaman Karhutla di Kalbar," ujar Sutopo, Senin (20/8/2018).

Berdasarkan pantauan, kabut asap pekat menyelimuti Kota Pontianak sejak pagi hingga menjelang siang. Kualitas udara di Pontianak juga sempat memasuki level bahaya pada pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

Kabut asap mulai mereda pada sore hari hingga malam hari.

Sejauh ini, kendala yang dihadapi petugas di lapangan masih terkait dengan kesulitan sumber air karena bertepatan dengan musim kemarau panjang yang sudah lebih dari sebulan melanda wilayah Kalbar.

Selain itu, akses yang sulit dijangkau juga menghambat proses pemadaman kebakaran yang terjadi di lahan gambut.

Kompas TV BMKG Pekanbaru, Senin (23/7) pagi memantau tak ada titik api kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com