Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orangtua Takut, Imunisasi MR di Kepri Baru Terealisasi 23 Persen

Kompas.com - 20/08/2018, 12:48 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Pemberian imunisasi Measles dan Rubella (MR) di Kepulauan Riau (Kepri) baru terealisasi 23 persen dari target 608.124 anak.

Hal itu karena masih banyak para orangtua yang takut mengizinkan putra-putrinya untuk mengikuti imunisasi tersebut.

Sri, salah satu orangtua siswa di SDN 02 Sekupang, Batam, kepada Kompas.com mengaku masih belum berani memberikan izin putrinya untuk mengikuti imunisasi ini.

"Saya masih takut memberikan izin putri saya untuk mengikuti imunisasi ini, sebab saya baca di sosmed banyak yang mengalami hal-hal yang tidak diinginkan dari imunisasi ini," kata Sri.

Selain itu, Sri mengaku hal lain yang membuat dirinya takut karena belum ada jaminan halal dari MUI.

"Katanya belum jelas kehalalannya, makanya saya larang," katanya.

Kepala SDN 02, Yusal Uskar mengaku, dari 1.110 siswa siswi yang ada di sekolah yang dipimpinnya, hanya 700 siswa yang bersedia disuntik imunisasi campak MR ini.

"Berbagai macam alasan yang diutarakan para orangtua dan wali murid. Mulai dari anaknya sakit hingga hal lainnya," kata Yusal.

Baca juga: Dinkes Selidiki Kasus Bocah Tewas Usai Imunisasi MR di Jayawijaya

Yusal mengaku banyak orangtua yang terpengaruh dengan sosmed atau media sosial hingga tanpa berpikir panjang melarang putra-putrinya untuk ikut imunisasi ini.

"Tapi bagaimanapun, pendapat para orangtua tetap harus dihormati. Sekolah hanya memfasilitasi. Jika orangtua tidak mengizinkan kami tidak bisa berbuat banyak. Yang jelas, imunisasi ini penting bagi anak yang berusia di bawah 15 tahun," ujar Yusal.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana yang dihubungi Kompas.com mengatakan sangat miris sekali dengan hal ini. Seharusnya, di pertengahan Agustus ini, angka anak yang diimunisasi sudah mencapai sekitar 35 persen.

"Namun yang ada saat ini baru mencapai 23 persen dari target 608.124 anak," kata Tjetjep.

Tjetjep menyebutkan, dari tujuh kota/kabupaten yang ada di Kepri, ada tiga daerah yang menunda pemberian imuniasi MR. Inilah yang menyebabkan penurunan pencapaian target pemberian imunisasi.

"Ada tiga kabupaten yang menunda pelaksanaannya, yakni Kabupaten Karimun, Anambas dan Kabupaten Natuna. Meski sempat jalan beberapa hari, namun akhirnya dihentikan," ungkap Tjetjep.

Disebutkan, dari tujuh kota/kabupaten di Kepri, angka tertinggi bayi yang diimunisasi berasal dari Kota Tanjungpinang yang mencapai 35 persen. Sementara terendah di Kabupaten Natuna sebesar 9 persen.

Untuk tiga kabupaten yang menunda imunisasi, Tjetjep mengaku pihaknya sudah memerintahkan agar vaksin MR dilanjutkan sesuai surat edaran dari Menteri Dalam Negeri.

"Mudah-mudahan dengan adanya surat edaran ini, capaian imunisasi campak MR hingga akhir September bisa menyentuh angka 40 persen," harapnya.

Baca juga: Kabupaten Agam Tunda Pemberian Imunisasi MR kepada Siswa

Sebelumnya, Sekretaris Umum Pimpinan MUI Kepri, Edi Safrani mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mendapat keputusan resmi dari LP POM MUI pusat terkait vaksin campak MR tersebut.

Bahkan MUI Kepri mengeluarkan imbauan agar pemberian campak MR dibatalkan. Edi mengaku pihaknya juga sudah menyurati Dinas Kesehatan untuk menunda pemberian vaksin campak MR, sampai ada keputusan reami dari LP POM MUI pusat.

Kompas TV Akibat menolak imunisasi 7 anak di wilayah genuk semarang terkena virus difteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com