Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Rumah Tahan Gempa di Yogyakarta, Dibangun dengan Pasir, Jerami hingga Kotoran Sapi (1)

Kompas.com - 20/08/2018, 12:14 WIB
Wijaya Kusuma,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

Belajar dari internet

Dari pencarian dengan internet selama beberapa pekan, Iswanti menemukan konsep konstruksi rumah ramah lingkungan, earthbag house. Konsep rumah tersebut dipopulerkan oleh seorang arsitek asal Iran, Nader Khalili.

Dia lantas mempelajari lebih dalam tentang konsep earthbag house hinggaakhirnya menemukan teknik pembangunan rumah yang disebut SuperAdobe. Teknik inilah yang dipakainya untuk membuat tempat tinggalnya.

Teknik SuperAdobe yang dikenalkan oleh Nader Khalili ini memanfaatkan material organik sehingga sesuai dengan konsep rumah ramah lingkungan yang diinginkan Iswanti.

"Materialnya tanah, kapur dan jerami. Tetapi untuk tanah ada komposisinya, tidak boleh terlalu berpasir dan terlalu mengandung tanah liat," ungkapnya.

Material tersebut dimasukkan ke dalam karung beras dengan keadaan setengah basah. Karung berisi material inilah yang digunakan menjadi tembok rumah.

"Material setengah basah yang dimasukan ke dalam karung kalau sudah kering akan sangat kuat," tuturnya.

Dinding bagian dalam rumah Iswanti juga tidak diplester dengan menggunakan semen. Iswanti memilih bahan alami yakni kotoran sapi sebagai bahan utamanya.

Kotoran sapi yang sudah disterilkan dari bakteri dicampur kapur dan jerami lalu ditempelkan ke dinding.

"Dindingnya kan tebal. Nah plester alami ini berfungsi sebagai insulasi, menyerap panas dan menahan di dalam sehingga di dalam rumah tetap sejuk meski di luar panas," ungkapnya.

Tak hanya itu, pada saat udara di luar dingin, suhu panas yang disimpan oleh campuran kotoran sapi, kapur dan jerami ini akan melepaskan sehingga suhu di dalam rumah terasa hangat.

"Nah kalau malam di luar dingin, di dalam itu suhunya stabil. Panas yang disimpan siang hari itu dilepaskan perlahan, jadi di dalam hangat," imbuhnya.

Oleh karena itu, selain cocok diaplikasikan di daerah rawan gempa, teknik SuperAdobe juga tepat diaplikasikan di daerah dengan cuaca ekstrem.

bersambung ke halaman tiga: memanfaatkan barang bekas

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com