Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Rumah Tahan Gempa di Yogyakarta, Dibangun dengan Pasir, Jerami hingga Kotoran Sapi (1)

Kompas.com - 20/08/2018, 12:14 WIB
Wijaya Kusuma,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Siapa saja yang melintas di Jalan Raya Prambanan, tepatnya di Dusun Tamanan Pabrik, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tentu akan langsung tersita perhatiannya ke sebuah rumah yang bentuknya mencolok dan berbeda dari rumah warga lain di sekitarnya.

Desain rumah ini unik. Dari luar, terlihat dua bangunan berbentuk lingkaran menjulang ke atas. Atap di bagian atas terbuat dari daun tebu kering berbentuk lancip seperti tumpeng.

Rumah yang berada di sisi utara Jalan Raya Prambanan ini juga tampak natural tanpa goresan cat di dinding luarnya.

Warna hijau tanaman merambat dan tamanan hias di halaman depan rumah berpadu dengan warna natural dinding hingga terlihat cantik. Pepohonan yang berada ada di sekitar rumah menambah kesan sejuk dan adem.

Rumah tersebut merupakan milik Iswanti Suparma. Perempuan asal Solo, Jawa Tengah, ini membangunnya pada tahun 2014 lalu mulai tinggal di situ pada tahun 2017.

"Waktu di Belanda, kalau pulang itu inginnya ke Yogya karena dulu kuliah di sini. Terus tahun 2010 beli tanah di sini. Saya suka dengan lingkungannya," ujar Iswanti saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Kamis (16/8/2018).

Iswanti saat berfoto di tengah-tengah lingkaran dinding rumahnya yang terbuat dari karung beras berisi material alami. Rumah saat difoto dalam tahap pembangunan. Rumah dengan konsep tahan gempa dan ramah lingkungan ini terletak di Jalan Raya Prambanan, tepatnya di Dusun Tamanan Pabrik, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.dok pribadi Iswanti Iswanti saat berfoto di tengah-tengah lingkaran dinding rumahnya yang terbuat dari karung beras berisi material alami. Rumah saat difoto dalam tahap pembangunan. Rumah dengan konsep tahan gempa dan ramah lingkungan ini terletak di Jalan Raya Prambanan, tepatnya di Dusun Tamanan Pabrik, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Iswanti ingin mengusung konsep ramah lingkungan serta mempertimbangkan potensi bencana yang ada dalam membangun rumahnya.

Oleh karena itu, dia terlebih dahulu bertanya kepada warga sekitar terkait peristiwa gempa bumi besar yang melanda Yogyakarta pada tahun 2006 sebelum membangun rumah.

Iswanti lalu bercerita, warga mengatakan bahwa getaran gempa dirasakan cukup kuat di Dusun Tamanan Pabrik, Desa Tamanmartani. Bahkan banyak rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi pada dini hari tersebut.

"Saya keliling tanya-tanya di sekitar sini, waktu gempa itu gimana kondisinya, terus ditunjukkan banyak yang roboh. Dari situ, terus berpikir, tidak hanya ramah lingkungan saja, tetapi sekaligus berkawan dengan gempa bumi," ungkapnya.

bersambung ke halaman dua: belajar dari video di internet

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com