KOMPAS.com - Andhiko (35) hanyalah satu dari sekian warga Palembang, Sumatera Selatan, yang datang ke Stasiun Bumi Sriwijaya cuma untuk menjajal kereta LRT Palembang.
Sebagai warga, dia sangat penasaran mencoba "si ular besi" yang sudah jadi perbincangan di mana-mana, mulai dari soal kenyamanannya hingga mogok.
Soal kenyamanan, Andhiko yang datang bersama keponakannya mengaku puas. Perjalanan menjadi nyaman karena LRT dilengkapi dengan AC. Selain itu, kereta LRT dilengkapi kursi lipat khusus untuk kaum difabel.
Baca selengkapnya: Nyamannya Naik LRT Palembang, Murah dan Dingin hingga Bikin Ketiduran (1)
Andhiko pun berharap masalah-masalah LRT yang sempat terjadi tak akan terulang lagi, terutama masalah mogok.
Sejak beroperasi, LRT Palembang sudah tiga kali mogok. Berikut ini kronologi singkatnya:
1 Agustus 2018
LRT Palembang mogok untuk pertama kalinya pada Rabu (1/8/2018) sekitar 4 kilometer dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Awalnya, hujan deras diduga menjadi penyebab LRT berhenti mendadak. Namun kemudian PT INKA menjelaskan, laju kereta terhenti karena posisi pintu rangkaian kereta dalam posisi “open" alias terbuka.
Baca juga: Dalam Seminggu, LRT Palembang Mogok 3 Kali, Apa Penyebabnya?
10 Agustus 2018
LRT Palembang sempat tak beroperasi lantaran gangguan sinyal. Baru pukul 12.30 WIB, kereta bisa melanjutkan perjalanan. PT KAI menyebutkan, kereta terhenti sekitar 100 menit karena kendala teknis persinyalan.
Baca juga: Gubernur Sumsel: Proyek LRT Palembang Tercepat di Dunia
12 Agustus 2018
Dua hari kemudian, LRT Palembang mogok lagi. Kali ini lebih heboh karena didahului foto banyaknya penumpang LRT yang berjalan di atas rel. PT KAI menegaskan bahwa pilihan evakuasi walk away saat kereta terhenti sudah dipertimbangkan dan dipastikan aman bagi penumpang.
Baca juga: LRT Palembang Mogok Lagi, Penumpang Berjalan di Atas Rel
Jam operasional
Selain masalah mogok, warga juga masih mengeluhkan jam operasional LRT yang hanya sampai pukul 17.00 WIB selama uji coba LRT.
Beberapa warga yang datang pada sore hari untuk menuju bandara sempat dibuat kecewa ketika hendak menjajal LRT. Karena penjualan tiket telah ditutup.