SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak warganya untuk menabung dengan sampah di lingkungannya masing-masing. Jika sampah sudah penuh, bisa ditukarkan dengan uang.
"Menabung tidak hanya dengan uang. Bisa juga dengan sampah. Nanti dikumpulkan di bank sampah, ditimbang, dan dijual," kata Risma saat meresmikan bank sampah di Jalan Simo Jawar Surabaya, Minggu (19/8/2018).
Bank sampah di Jalan Simo Jawar Surabaya dikembangkan mahasiswa Intitut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).
Ini merupakan melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Baca juga: Risma Minta Istri Pegawai Alih Daya Kurangi Jam Nonton Sinetron
Menurut Risma, sampah yang dikelola dengan baik memiliki nilai ekonomi.
"Jika sampah-sampah itu dikumpulkan dengan baik, dipilah dan dikelola dengan baik, maka itu ada harganya, jangan khawatir," ujar Risma.
Selain mengoptimalkan penggunaan bank sampah, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan rumah kompos dan program Merdeka dari Sampah.
Program-program tersebut diadakan seiring dengan bertambannya jumlah penduduk maupun pendatang di Kota Surabaya.
Sampah-sampah di Surabaya, menurut Risma, tidak terbuang percuma. Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diolah menjadi energi listrik melalui instalasi pembangkit listrik tenaga sampah.