Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karnaval Bocah TK Bawa Senjata Mainan, Begini Penjelasan Kepala TK

Kompas.com - 19/08/2018, 12:28 WIB
Ahmad Faisol,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Karnaval 17 Agustus yang diikuti bocah taman kanak-kanak di Probolinggo, Jawa Timur, mengundang kontroversi karena para pesertanya dilengkapi mainan menyerupai senjata laras panjang.

Kepala TK Kartika V-69 Hartatik menuturkan bahwa busana pawai yang dikenakan anak-anak murni hanya untuk pawai tanpa dan hiburan semata.

“Kami tidak bermaksud apa-apa. Hanya memanfaatkan properti yang ada di gudang sehingga lebih hemat,” kata Hartatik di kantor polisi setelah dimintai klarifikasi, Sabtu (18/8/2018).

Baca juga: Kepala TK Peserta Karnaval yang Bawa Senjata Mainan Bakal Dikenai Sanksi

Hartatik menambahkan, busana dengan penutup wajah dikenakan agar sesuai tema perjuangan bersama Rasulullah untuk meningkatkan iman dan takwa.

“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini,” ungkap Hartatik.

Pihak kepolisian sendiri tengah mendalami kasus tersebut. Pasalnya, pawai yang dimulai dari depan kantor wali kota itu tak mengantongi izin.

“Kami akan mendalami kasus ini meski sudah melakukan klarifikasi, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Pawai ini tidak berizin. Tapi pada akhirnya kita melakukan pengamanan karena acaranya digelar,” kata Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurizal, Sabtu.

Baca juga: Viral Peserta Karnaval Bawa Senjata Mainan, Ini Kata Kadisdik Probolinggo

Sementara itu, Komandan Kodim 0820 Letkol Depri Rio Saransi meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut. Pasalya, TK berada di kompleks markas Kodim 0820.

“Kami siapkan sanksi, sanksi administrasi. Kami tidak tahu mengenai kostum yang dikenakan. Pihak TK tidak koordinasi dengan kami,” kata Depri.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga M. Maskur mengungkapkan, kejadian itu menjadi bahan evaluasi ke depan khususnya di lingkungan pendidikan.

“Kami menegur kepala sekolah yang bersangkutan. Sanksi juga disiapkan,” tuturnya.

Baca juga: Kisah Margaretha Manhitu Masih Jualan Sayur Meski Anaknya Jadi Bupati TTU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com