PALEMBANG, KOMPAS.com - Suara bising di rel kereta Light Railt Transit (LRT) mulai terdengar dari kejauhan di stasiun Bumi Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (5/8/2018).
Para penumpang yang telah menunggu langsung mengantre masuk ke dalam kereta menuju ke lokasi yang mereka inginkan.
Namun, tak sedikit pula penumpang yang hanya "iseng" ingin merasakan sensasi naik LRT Palembang sejak “ular besi” ini dioperasikan per 23 Juli 2018.
Mereka sengaja datang ke Stasiun Bumi Sriwijaya menuju ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan kembali lagi ke titik awal hanya untuk menjajal LRT yang kini sedang ramai diperbincangkan di Tanah Air.
Baca juga: Fakta Menarik LRT Palembang, Fitur Canggih hingga Mogok Saat Hujan
Harga tiket yang terjangkau juga membuat warga tak ragu untuk mencoba menaiki transportasi ini bersama anak serta keluarga mereka.
Untuk jarak jauh maupun dekat tanpa masuk ke bandara, tarif yang dikenakan sebesar Rp 5.000. Jika memasuki bandara, calon penumpang harus merogoh kocek sebesar Rp 10.000 sekali naik.
Ketika naik atau turun, kertas tiket LRT itu harus ditempelkan ke mesin tapping yang ada di setiap stasiun. Setelah itu, calon penumpang bisa menggunakan eskalator untuk memudahkan naik turun ke peron.
Di setiap stasiun, kereta akan berhenti selama 10 menit untuk menunggu penumpang yang naik.
Sampai ketiduran
Andhiko (35), warga Pahlawan, datang bersama keponakannya pada hari libur. Mereka hendak menuju Stasiun Bumi Sriwijaya dan berencana menjajal "si ular besi".
Mereka sangat menikmati perjalanan selama kurun waktu 60 menit menuju bandara. Andhiko mengaku, perjalanan menjadi nyaman karena LRT dilengkapi dengan AC. Selain itu, kereta LRT menyediakan kursi lipat khusus untuk kaum difabel.
Baca juga: LRT Palembang Mogok Lagi, Penumpang Berjalan di Atas Rel
Andhiko dan keponakannya mengaku sangat menikmati pemandangan kota Palembang dari atas kereta LRT.
“Penasaran lihat di berita dan media sosial, jadi pengen coba. Kebetulan keponakan juga mau ikut. Sejauh ini sangat nyaman,” kata Andhiko kepada Kompas.com.
"Naik keretanya nyaman, malahan tadi bisa tertidur sebentar, saking dinginnya AC," tambahnya.
Membanggakan