Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyamannya Naik LRT Palembang, Murah dan Dingin hingga Bikin Ketiduran (1)

Kompas.com - 19/08/2018, 08:00 WIB
Aji YK Putra,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Suara bising di rel kereta Light Railt Transit (LRT) mulai terdengar dari kejauhan di stasiun Bumi Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (5/8/2018).

Para penumpang yang telah menunggu langsung mengantre masuk ke dalam kereta menuju ke lokasi yang mereka inginkan.

Namun, tak sedikit pula penumpang yang hanya "iseng" ingin merasakan sensasi naik LRT Palembang sejak “ular besi” ini dioperasikan per 23 Juli 2018.

Mereka sengaja datang ke Stasiun Bumi Sriwijaya menuju ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan kembali lagi ke titik awal hanya untuk menjajal LRT yang kini sedang ramai diperbincangkan di Tanah Air.

Baca juga: Fakta Menarik LRT Palembang, Fitur Canggih hingga Mogok Saat Hujan

Harga tiket yang terjangkau juga membuat warga tak ragu untuk mencoba menaiki transportasi ini bersama anak serta keluarga mereka.

Untuk jarak jauh maupun dekat tanpa masuk ke bandara, tarif yang dikenakan sebesar Rp 5.000. Jika memasuki bandara, calon penumpang harus merogoh kocek sebesar Rp 10.000 sekali naik.

Ketika naik atau turun, kertas tiket LRT itu harus ditempelkan ke mesin tapping yang ada di setiap stasiun. Setelah itu, calon penumpang bisa menggunakan eskalator untuk memudahkan naik turun ke peron.

Di setiap stasiun, kereta akan berhenti selama 10 menit untuk menunggu penumpang yang naik.

 

Calon penumpang kereta Light Railt Transit (LRT) Palembang di Sumatera Selatan mengantre masuk melewati mesin tapping tiket, Minggu (5/8/2018).KOMPAS.com/Aji YK Putra Calon penumpang kereta Light Railt Transit (LRT) Palembang di Sumatera Selatan mengantre masuk melewati mesin tapping tiket, Minggu (5/8/2018).

Sampai ketiduran

Andhiko (35), warga Pahlawan, datang bersama keponakannya pada hari libur. Mereka hendak menuju Stasiun Bumi Sriwijaya dan berencana menjajal "si ular besi".

Mereka sangat menikmati perjalanan selama kurun waktu 60 menit menuju bandara. Andhiko mengaku, perjalanan menjadi nyaman karena LRT dilengkapi dengan AC. Selain itu, kereta LRT menyediakan kursi lipat khusus untuk kaum difabel.

Baca juga: LRT Palembang Mogok Lagi, Penumpang Berjalan di Atas Rel

Andhiko dan keponakannya mengaku sangat menikmati pemandangan kota Palembang dari atas kereta LRT.

“Penasaran lihat di berita dan media sosial, jadi pengen coba. Kebetulan keponakan juga mau ikut. Sejauh ini sangat nyaman,” kata Andhiko kepada Kompas.com.

"Naik keretanya nyaman, malahan tadi bisa tertidur sebentar, saking dinginnya AC," tambahnya.

 

Light Rail Transit (LRT) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Light Rail Transit (LRT) di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.

Membanggakan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com