Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Margaretha Manhitu Masih Jualan Sayur Meski Anaknya Jadi Bupati TTU

Kompas.com - 18/08/2018, 15:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Sabrina Asril

Tim Redaksi


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Penampilan Margaretha Hati Manhitu (78) yang sangat sederhana membuat siapa pun yang bertemu dengannya tak menyangka bahwa dia adalah ibu kandung dari Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Raymundus Sau Fernandez.

Mengenakan kain sarung dan baju blouse berwarna kuning tanpa alas kaki, Margaretha duduk di depan teras rumahnya yang sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU.

Di hadapannya, sudah terbentang karung putih dan dua bakul berukuran sedang yang berisi buah asam kering. Margaretha pun lantas meluruskan kedua kaki dan langsung melakukan aktivitas mengupas asam.

Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez saat mengenakan pakaian adat diterima oleh Sekretaris DPD Partai Hanura NTT Stanislaus NgawangKompas. com/Sigiranus Marutho Bere Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez saat mengenakan pakaian adat diterima oleh Sekretaris DPD Partai Hanura NTT Stanislaus Ngawang
Ditemani dua orang cucu dan seorang kerabatnya, Margaretha yang tak banyak bicara lantas mengambil satu per satu asam dari dalam bakul dan dikupasnya. Setelah bersih, asam tersebut lalu dimasukkan ke sebuah bakul lainnya.

Baca juga: Tak Dicalonkan Jadi Cagub NTT, Bupati TTU Mundur dari Ketua DPC PDI-P

Asam kering, yang dipetik dan dipungutnya dari beberapa pohon asam di dekat rumahnya, dikumpulkan kemudian dikupas dan dijual kepada pembeli yang sudah menjadi langganannya.

Uang hasil jualan asam digunakan oleh Margaretha dan sang suami Yakobus Manue Fernandez (84) untuk keperluan makan minum sehari-hari.

Rutinitas itu sudah dia lakukan sejak anaknya Raymundus Sau Fernandez masih kecil. Menjual asam dilakukan bersama suami secara rutin setiap tahun.

Selain menjual asam, Margaretha yang tinggal bersama seorang anak perempuan dan menantunya juga menjual sayur-sayuran di pasar dan mengelola sawah milik mereka.

Tak mau jadi beban

Meski sudah berulang kali dilarang oleh Raymundus untuk berjualan asam dan sayur di pasar, Margaretha tetap kukuh menjalankan rutinitasnya itu.

Padahal, Raymundus telah sukses dalam meniti karier politiknya di Kabupaten TTU. Sebelum menjabat sebagai Bupati TTU dua periode (2010-2020), Raymundus pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD TTU di usia 25 tahun dan Wakil Bupati TTU.

Selain sebagai Bupati TTU, Raymundus kini dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Provinsi NTT.

Baca juga: Dimaki dan Dihina di Media Sosial, Bupati TTU Lapor Polisi

Dengan segudang prestasi politik dan jabatan yang dimiliki putra sulungnya itu, tentu Margaretha bisa saja dengan mudah mendapatkan fasilitas mewah. Namun bagi Margaretha, dia tidak ingin membebani putranya.

Sejumlah bantuan dan fasilitas yang diberikan oleh putranya ditolak oleh Margaretha dan suami.

"Kami tidak mau membebani anak kami karena dia itu kerja untuk masyarakat banyak. Saya kerja dengan suami saya untuk makan sehari-hari," katanya kepada Kompas.com, Kamis (16/8/2018).

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com