JAYAPURA, KOMPAS.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi penembakan di sekitar area mile 65 kawasan tambang PT Freeport Indonesia di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Jumat (17/8/2018) sekitar pulul 06.00 WIT.
KKB melakukan penembakan terhadap truk Iveco Flat Bed Mecanic dengan nomor lambung 02 1022.
Atas insiden penembakan itu supir truk Jonatan Sopaheluwakan (38) mengalami luka pada bagian lengan kanan atas.
Sopir truk juga mengalami luka lecet di dada sebelah kanan dan luka pada pipi kanan. Kedua luka tersebut akibat terkena serpihan kaca.
Baca juga: Operasi Penyergapan KKB di Tiom, TNI Sita 2 Senjata Api
Beruntung korban berhasil selamat dari insiden penembakan dan kini menjalani perawatan medis.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmas Mustofa Kamal menyampaikan, pertistiwa itu terjadi ketika korban bersama saksi Jansen Goga Ranteborong bergerak dari mile 66 dengan tujuan melakukan perbaikan kendaraan trailer yang mengalami kerusakan di sekitar area mile 62.
Sebelum menuju ke area mile 62 para mekanik tersebut akan menjemput pengawal dari Satgas yang berada di mile 64.
"Tetapi pada saat kendaraan yang dikendarai oleh korban melintas di area mile 65 tiba-tiba kendaraan tersebut ditembak oleh KKB sebanyak 15 kali tembakan dari arah kanan dan kiri jalan," paparnya.
Baca juga: Mantan Anggota KKB Serahkan Senjata Api kepada Polisi
Kamal menjelaskan, dalam kondisi terluka akibat kena tembakan, korban menghentikan kendaraan.
Korban kemudian mundur meninggalkan lokasi penembakan. Dalam posisi kendaraan mundur, KKB terus melakukan penembakan ke truk dan korban.
"Saat hendak menghindar, korban terkena tembakan dan serpihan kaca mobil yang pecah. Tetapi, kini korban sudah berhasil di evakuasi dari lokasi kejadian. Kabarnya korban saat ini sudah mendapat perawatan medis," ujar Ahmad Mustofa.
Walau terjadi penembakan yang diduga di pimpin Kelompok KKB Kali Kopi, Joni Botak, aktivitas di area mile 65 masih berjalalan seperti biasa.
"Saat ini petugas keamanan di daerah tersebut tengah melakukan pengejaran terhadap para pelaku," pungkasnya.