Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Kepincut Program Mantan TKI Jadi Pengusaha

Kompas.com - 16/08/2018, 18:45 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tertarik untuk mengimplentasikan program kewirausahaan berbasis eks tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Para TKI yang bekerja di luar negeri kemudian mendapat modal kerja, pulang, hingga beralih profesi pengusaha.

Program mengubah TKI menjadi pengusaha merupakan rintisan dari Astra Motor bersama Bank Mandiri. Kedua perseroan itu join mengembangkan para eks TKI menjadi pengusaha di bidang otomotif.

“Saya pantau program ini, kalau ada hasilnya dan tumbuh, itu nanti akan ditawarkan kepada calon TKI kita di luar negeri. Tentu tidak hanya bengkel, tapi bisa kuliner, indutri kreatif bahkan pertanian,” kata Ganjar seusai memberi penghargaan kepada eks TKI yang memulai menjadi pengusaha bidang otomotif di Semarang, Rabu (16/8/2018).

Pria 49 tahun ini mengatakan, program kewirausahaan itu perlu diuji coba. Jika sukses, program perlu diperluas ke berbagai bidang lainnya.

Selain itu, pembukaan tempat usaha otomatis akan membuka lapangan kerja baru di tengah masyarakat.

Baca juga: Luncurkan Trans Jateng Purbalingga-Banyumas, Ganjar Ajak Warga Naik Bus

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata dia, akan ikut meniru program itu jika berhasil.

“Inspirasi dari Astra ini bisa titik awal mereplikasi ke program lain,” ujarnya.

Ganjar sendiri mengaku pernah melihat pelatihan kewirausahaan bagi TKI di Hongkong. Namun program-program kewirausahaan sejauh ini belum sampai di tataran implementasi di lapangan.

Bersama Astra, para TKI kemudian diajari pengetahuan dan skil mendirikan bengkel motor. Mereka juga dibantu permodalan, fasilitas, hingga pengembangan usaha.

“Saya ke sini mau melihat hasilnya, kalau TKI kerja ketika mau pulang ke Indonesia ini ada pola CSR yang menjadi model. Mereka dilatih dan punya usaha baru. Kalau ini jadi minat, para eks TKI bisa meniru pola ini karena diberi skill dan modal,” tambahnya.

Kepada pihak perusahaan, gubernur meminta agar dilakukan supervisi sampai usaha berkembang. Ia tidak ingin pilot project mengubah TKI jadi pengusaha gagal.

“Saya titip, tolong supervisi usaha sampai bengkel berhasil. Kalau sukses, nanti bisa diperbanyak. Saya pesan, tidak hanya TKI, tapi yang lain juga kalau bisa,” pungkasnya.

Sebelumnya, ada 9 mantan TKI dijadikan proyek percontohan program tersebut. Mereka antara lain Dwi Wahyuni dan Waryono dari Kendal, Siti Rohimah dan Yulianto dari Banyumas, serta Nur Halimah dari Cilacap.

Mereka meninggalkan profesi sebagai TKI dan beralih menjadi pengusaha pemula.

Baca juga: Kemarau, Ganjar Minta Warga Jateng Tak Konsumsi Nasi Aking

Chief Executive Officer Astra Motor, Sigit Kumala, menjelaskan, program kewirausahaan untuk pekerja migran atau eks TKI baru pertama kali direalisasikan di Indonesia.

Astra memberi bantuan fasilitas suku cadang bagi eks TKI untuk mendirikan bengkel motor, sementara perbankan memberi fasilitas pelatihan sumber daya manusia.

“Jadi pekerja Migran melalui kegiatan kewirausahaan ini, mereka tidak perlu lagi ke kembali kerja keluar. Ini pertama kali kewirausahaan untuk eks TKI,” ucap Sigit.

Kompas TV Penilaian dilakukan selama enam bulan oleh tim penilai independen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com