Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes Papua Sebut Kematian AL Bukan karena Vaksin MR

Kompas.com - 16/08/2018, 12:06 WIB
Reni Susanti

Editor

Sumber Antara

WAMENA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Papua Aloysius Giay menyatakan penyebab kematian AL (9) bukan oleh vaksin measles rubella (MR) yang disuntikkan ke tubuh anak itu.

Pasalnya, enam anak lainnya yang divaksin MR dalam keadaan sehat.

Aloysius menjelaskan, banyak hal yang bisa memengaruhi keadaan fisik seseorang, misalnya imunitas tubuh.

"Berdasarkan hasil pertemuan dengan Dinas Kesehatan Jayawijaya dan Puskesmas Kurulu, diketahui bahwa tujuh anak lainnya, yang mendapatkan imunisasi dari vial atau botol yang sama dengan Agustina, berada dalam kondisi baik. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk tetap tenang," katanya, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: Bio Farma Yakin Produk Vaksin MR Tidak Bermasalah

Komisi Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Provinsi Papua, sambung dia, saat ini sedang melakukan penyelidikan. Dalam waktu secepatnya, ia akan sampaikan penyebab kematian Agustina Logo.

"Saya sampaikan bagi kita semua bahwa vaksin ini aman, demi melindungi anak-anak dan masa depan Papua. Saya minta semua pihak untuk mendukung agar imunisasi campak, rubella, dan polio ini tetap dilanjutkan," ungkapnya.

Ia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Jayawijaya, Puskesmas, tokoh adat, tokoh agama, serta Kepolisian Jayawijaya untuk memastikan anak-anak Papua tetap mendapat haknya, yaitu imunisasi.

Setelah menerima laporan tentang kematian AL, Aloysius bersama beberapa staf, Dewan Adat Papua yang diwakili ketua satu, ketua wilayah Lapago, UNICEF langsung mengunjungi rumah anak itu untuk menyampaikan rasa duka, serta mengikuti proses kremasi.

Baca juga: 3 Anak Dilarikan ke Rumah Sakit usai Disuntik Vaksin MR

"Di tengah maraknya kampanye imunisasi campak, rubella, dan polio di seluruh Indonesia, banyak pihak memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini," katanya.

Berita sebelumnya, AL meninggal dunia setelah disuntik vaksin campak dan rubella di Wamena, Selasa, (14/8/2018) siang.

Siswa Kelas III SD Umpakalo itu sempat pingsan setelah disuntik petugas medis. Ia kemudian dilarikan ke RSUD Wamena dan meninggal dalam perjalanan.

Salah seorang guru yang mengantar pasien ke rumah sakit mengatakan, siswanya pernah pingsan di sekolah.

"Sering pingsan. Itu sudah lama," kata seorang guru di RSUD yang enggan disebutkan namanya.

Lima siswa lainnya yang sebelumnya disuntik vaksin campak dan rubella bersama-sama dengan AL, dilaporkan dalam keadaan baik, atau tidak mengalami masalah seperti AL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com