Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Sabu Dalam Popok Diduga Dikendalikan dari Vietnam

Kompas.com - 16/08/2018, 07:55 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kasat Narkoba Polrestabes Bandung AKBP Irfan Nurmansyah menduga, TNDN (52), wanita paruh baya asal Vietnam dikendalikan oleh seseorang saat membawa sabu ke Indonesia. 

TNDN merupakan tersangka penyelundupan sabu di dalam popok dewasa (diapers). Tersangka mengaku sudah dua kali datang ke Indonesia.

"Pas sampai ke Bandung dia sudah disiapkan hotel, 2-3 hari akan ada dihubungi tapi tidak ada karena mereka mungkin sudah curiga tersangka sudah ditangkap," ujar Irfan di Kantor KPPBC Tipe Madya Pabean A Bandung, Jalan Rumah Sakit, Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018).

"Ini dikendalikan dari Vietnam," tambahnya.

Baca juga: Sembunyikan Sabu di Dalam Popok, Wanita Asal Vietnam Ditangkap

Irfan mengaku, polisi terkendala bahasa dalam pemeriksaan TNDN. Sebab tersangka tidak bisa berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. 

"Ada kendala dia tak bisa berbahasa Inggris. Dia masih menutupi," tuturnya.

Pihaknya kemudian mendatangkan penerjemah untuk membantu pemeriksaan dan pengembangan.

Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Barat, Syafullah Nasution menjelaskan penggagalan yang dilakukan petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bandung di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Pengungkapan penyelundupan berawal saat petugas melakukan analisa pra-kedatangan penerbangan Silk Air nomor kedatangan MI192 rute Singapura (SIN)-Bandung (BDO) di Bandara Husein Sastranegara, 5 Agustus 2018.

"Yang jelas kami selalu lakukan analisa setiap penumpang yang turun, baik dari gestur, body language, dan lainnya," katanya.

Baca juga: 5 Berita Terpopuler Nusantara: Rumor Soekarwo Pindah Kubu hingga Bayi Dalam Jok Motor

Saat itu, petugas sudah bisa mendeteksi gelagat tersangka yang mencurigkan. Saat dia melintas petugas langsung menanyakan dokumen dan paspor serta memeriksa bagasinya dengan menggunakan x-ray. Namun tidak menemukan apapun.

"Tersangka kemudian masuk ruangan dan kembali diperiksa petugas lainnya dengan melepas pakaiannya, dan di pembalutnya (popok/diapers) kita temukan butiran kristal bening," jelasnya.

Petugas kemudian mengambil contoh dari temuan itu, dan memeriksanya ke laboratorium.

Hasilnya, barang tersebut merupakan methaphetamine atau sabu dengan berat kurang lebih 850 gram.

"Sabu ini disembunyikan di selangkangan menggunakan popok/diapers yang dipakainya," ungkapnya.

850 gram sabu ini jika di rupiahkan mencapai Rp 1,7 miliar. Penggagalan penyeludupan ini telah menyelamatkan 5.950 jiwa, dengan asumsi setiap gram sabu dikonsumsi 7 orang.

Selanjutnya, pelaku dan barang bukti sabu diserahkan kepada Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung. Hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan yang bersangkutan.

Kompas TV Keduanya kini mendekam di sel tahanan Polres Cimahi untuk dilakukan pengembangan penyelidikan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com