Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/08/2018, 21:36 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemindahan ribuan jenazah di tengah ruas jalan tol Batang-Semarang diperkirakan memakan waktu hingga satu bulan ke depan. Pemindahan makam itu tidak bisa dilakukan secara cepat.

Areal makam yang terdampak jalan tol tersebut berada di Kampung Klampisan, Kelurahan Purwoyoso, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Sejumlah pekerja sejak pagi tadi tampak telah mulai memindahkan jenazah ke areal pemakaman lain.

"Targetnya harus selesai sebulan atau 30 hari," ujar Rubiyono, koordiantor Paguyuban Ngarso, selaku pengelola Makam Klampisan yang ikut memindahkan makam, Rabu (15/8/2018).

Rubiyono mengatakan, setidaknya ada 1.100 hingga 1.200 jenazah yang dimakamkan di area seluas 5.300 meter persegi itu.

Sebagian besar dari jenazah yang dimakamkan di area itu memiliki ahli waris. Mereka mayoritas tinggal di Klampisan dan kampung tetangga.

"Hasil data ahli waris ada sekitar 1.200 makam. Tapi jumlahnya bisa berkembang lebih banyak. Masih ditemukan kuburan tanpa nama atau istilahnya anonim dan itu jumlahnya belum dihitung," tambahnya.

Baca juga: Ribuan Jenazah Dipindahkan demi Tol Batang-Semarang

Untuk proses pemindahan itu, paguyuban menerjunkan puluhan pekerja. Ada yang bertugas membongkar liang lihat hingga bertugas memindahkannya ke tempat yang baru.

Luas areal pemakaman yang baru, sambung dia, berjarak 50 meter dari lokasi pemakaman yang lama. Di tempat yang baru, luas makam mencapai 12.000 meter persegi.

"Lokasi yang baru lebih luas, saat ini sedang dilakukan pembebasan, tambahnya.

Juru bicara jalan tol Batang-Semarang seksi 5 dari PT Waskita Karya, Sutarji mengatakan, pemindahan jenazah di area pemakaman hanya dilakukan oleh paguyuban.

Pihak Waskita selaku kontraktor pembangunan melakukan pengawasan agar proses pemindahan berjalan lancar.

"Pemindahan ini dilakukan oleh paguyuban makam. Mereka yang mendapat mandat atau kewenangan dari ahli waris," kata Sutarji saat ditemui di lokasi makam, Rabu (15/8/2018) siang.

Dari areal makam seluas 5.302 meter persegi itu, setidaknya ada 1.100 jenazah yang dimakamkan di sana.

Baca juga: Dua Cross Girder Jembatan Kalikuto Tol Batang-Semarang Jatuh ke Sungai

Waskita ingin memastikan agar proses pemindahan makam berjalan cepat, setidaknya dalam waktu sepekan ke depan.

"Pindahan makam ini paling tidak 8 hari kerja, kalau sebulan itu terlalu lama dan bisa menggangu proses pekerjaan, belum lagi kalau lama nanti mulai musim hujan," katanya.

Kompas TV Tiang penyangga jembatan Kalikuto, Kendal, Jawa Tengah mulai diperbaiki
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com