Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak 2,5 Tahun yang Kecanduan Rokok Akan Menjalani Terapi

Kompas.com - 15/08/2018, 16:23 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bocah berusia 2,5 tahun yang kecanduan rokok akhirnya diikunjungi tim kesehatan Puskesmas Cibadak di rumahnya di Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018).

Tim kesehatan dipimpin langsung Kepala Puskesmas Cibadak Maman Surahman. Anggota tim menimbang dan memeriksa kesehatan putra bungsu pasangan Misbahudin (36) dan Maryati (35) itu.

"Kondisi anak pada umumnya sehat dan asupan gizi baik," ungkap Maman kepada wartawan di sela kunjungan ke rumah R di Desa Tenjojaya, Rabu (15/8/2018).

Namun, lanjut dia, anak ini sudah kecanduan nikotin akibat merokok yang telah dilakukannya selama 1,5 bulan. Hal ini dapat diketahui karena bila tidak diberikan rokok, bocah tersebut akan marah dan mengamuk.

"Anak ini sudah kecanduan, tapi sudah mulai bisa dikendalikan," ujar dia.

Baca juga: Puskesmas Tangani Kasus Anak 2,5 Tahun Kecanduan 2 Bungkus Rokok Sehari

Menurut Maman, untuk menangani bocah R, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas atau instansi terkait seperti Dinas Sosial, Pemerintah Kecamatan Cibadak dan Pemerintahan Desa Tenjojaya.

"Insya Allah rencananya akan ditindaklanjuti terapi, kami akan koordinasi dengan semua pihak," ucapnya.

"Namun keberhasilan terapi ini juga tergantung kedua orangtua," sambung dia.

Maman tidak kaget ketika mendapat informasi ada seorang anak kecanduan merokok. Sebab, saat menjabat kepala Puskesmas Karawang, Kecamatan Sukabumi, ia pernah menangani kasus yang sama.

"Saat itu kami juga sempat menangani kasus anak kecanduan merokok. Terapi juga dilakukan selama sebulan kepada anak dan juga orangtuanya," tutur dia.

Baca juga: Kecanduan, Anak 2,5 Tahun di Sukabumi Habiskan 2 Bungkus Rokok Sehari

Kompas TV Kenaikan inflasi bahan pangan berpotensi memperparah tingkat kemiskinan, baik di kota maupun desa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com