Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Dilarang Gelar Upacara Kemerdekaan di Puncak Mahameru

Kompas.com - 15/08/2018, 13:21 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melarang pendaki menggelar upacara kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Puncak Gunung Semeru atau Puncak Mahameru.

Sebab, Puncak Mahameru yang berada di ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut berbahaya bagi pendaki.

Karenanya, batas pendakian yang diperbolehkan hanya sampai pos Kalimati, pos sebelum menuju puncak.

Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie mengaku sudah menyediakan dua titik di dalam kawasan Gunung Semeru untuk dijadikan tempat upacara. Yakni di Ranu Kumbolo dan Kalimati.

Baca juga: Sejumlah Titik Salju Ditemukan di Jalur Menuju Puncak Mahameru

"Kegiatan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI dilaksanakan di Ranu Kumbolo dan Kalimati," kata John, Rabu (15/8/2018).

Pelaksanaan upacara itu didukung Komunitas Gimbal Alas yang menerjunkan 50 orang anggotanya dan mahasiswa pecinta alam HIMAKPA Institut Teknologi Nasinoal (ITN) Malang yang mengirim 14 orang untuk bertugas membantu TNBTS selama pelaksanaan upacara.

Sementara itu, John tidak memungkiri jika masih ada pendaki yang nekat menuju puncak. Meskipun, pihaknya sudah memasang imbauan dan larangan supaya pendaki tidak naik ke puncak.

"Kalau Puncak Mahameru sama sekali kita tidak perkenankan. Kalau nekat ya risiko masing-masing," katanya.

Baca juga: Promo HUT RI, Tiket KA Bandung-Surabaya Rp 73.000

Saat ini, kuota pendakian untuk HUT Kemerdekaan RI sudah penuh. Kuota sebanyak 600 tiket per hari yang disediakan secara online sudah habis.

"Sudah penuh. Semuanya booking online. Tanpa booking online tidak bisa masuk," katanya.

Pihak TNBTS sengaja tidak menambah kuota, berkaitan dengan daya dukung maksimal di Gunung Semeru yang hanya diperbolehkan untuk 2.000 pendaki.

Kompas TV Lalu dari manakah sumber air utama kawasan Bromo? Simak dalam video berikut! 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com