Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Kelaparan, Buaya 5 Meter Masuk ke Permukiman Warga

Kompas.com - 15/08/2018, 12:05 WIB
Junaedi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com – Diduga karena kelaparan di kolam tempat penangkarannya sejak ditinggal pemilik hampir 4 tahun lalu, seekor buaya sepanjang 5 meter lepas dari kandangnya.

Buaya itu masuk ke pemukiman warga di Mamuju sulawesi barat, Selasa (14/8/2018) sore. Buaya itu diketahui pertama kali saat melintas di got depan rumah warga.

Kasat Sabhara Polres Metro Mamuju, AKP Supomo menyebutkan, untuk menjinakkan buaya kelaparan ini bukan perkara mudah. Polisi dan warga butuh waktu 1,5 tahun untuk menangkapnya.

"Untuk sementara kita simpan dulu di polres sambill koordinasi dengan pihak konservasi bagaimana solusi tempat pemeliharannya yang lebih baik,” tutur Supomo, Rabu (15/8/2018).

Baca juga: Tempat Wisata Gagal Dibangun, 1.000 Buaya Jadi Tunawisma

 

Supomo menceritakan sulitnya menangkap buaya tersebut. Buaya berukuran besar tersebut berulang kali memberontak saat hendak diikat warga.

Untungnya, buaya berada di got sempit sehingga sulit bergerak. Buaya baru bisa ditangkap setelah polisi datang ke lokasi. 

Polisi dan warga kemudian bahu-membahu memborgol dan mengikat buaya dengan tali nilon. 

"Buaya ini sempat membuat warga panik dan lari kalang kabut," katanya. 

Sebab buaya yang diduga tengah kelaparan tersebut masuk ke permukiman warga mencari makan.

Baca juga: Hanya 2 KK Korban Kebakaran Taman Kota yang Bersedia Direlokasi ke Rusun Rawa Buaya

Buaya tersebut diketahui lepas dari kolam penangkaran yang lokasinya tak jauh dari permukiman. Penangkaran buaya tersebut sudah lama ditinggal pemiliknya. 

Kini kondisi penangkaran sangat kotor dan dipenuhi ranting kayu serta sampah plastik.\

Evakuasi buaya menyebabkan kemacetan di Jalan Trans Sulawesi. Hal ini disebabkan banyaknya warga yang ingin melihat proses evakuasi. 

Kompas TV Dan saat ini sudah ada lima saksi yang masih dilakukan pemeriksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com