Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjabat Gubernur Papua Kesal Ospek di Uncen Gunakan Atribut Papua Merdeka

Kompas.com - 14/08/2018, 19:31 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Reni Susanti

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com – Ada yang tak lazim saat Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di kampus Universitas Cendrawasih.

Dalam Ospek khususnya yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP di Universitas Cendrawasih, panitia meminta mahasiswa menggunakan simbol-simbol Perjuangan Papua Merdeka.

Bahkan mereka membuat lagu tentang Papua Merdeka perlawanan terhadap NKRI.

Penjabat Gubernur Papua Soedarmo mengaku kesal dengan Ospek BEM FISIP tersebut. Ia menilai. kegiatan sudah di luar aturan, dengan mewajibkan penggunaan atribut maupun simbol Papua Merdeka.

Baca juga: Jumaidi, Korban Selamat Kecelakaan Pesawat Dimonim, Dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Papua

Soedarmo yang juga menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut bahkan menilai, tindakan BEM FISIP Uncen sebagai sebuah penyimpangan.

“Makanya, sebelumnya sudah saya minta dilakukan pemeriksaan oleh polisi. Tetapi, informasinya masih juga dilakukan hari ini," paparnya.

Soedarmo beranggapan, peristiwa ini perlu disikapi aparat kepolisian dengan melakukan penyelidikan.

“Yang pasti, soal kegiatan yang menyimpang di kampus seperti ini, memang perlu ada penyidikan dan menjadi kewenangan Polda," ungkapnya di Jayapura, Selasa (14/8/2018). 

"Saya sudah minta untuk lakukan penindakan dengan harapan bisa segera ada hasil dan penindakan agar kejadian serupa tak terjadi di masa mendatang,” tambahnya.

Dari hasil laporan yang di terimanya, dari 22 poin persyaratan perlengkapan yang harus disediakan mahasiswa baru FISIP Uncen, tiga di antaranya diwajibkan BEM setempat.

Baca juga: Risma Berencana Sekolahkan Supriadi, Gelandang Timnas U-16, ke Liverpool

 

Seperti mengenakan gelang Papua Merdeka di tangan kiri. Selanjutnya, papan nama ukuran 30x20 yang bertuliskan nama mahasiswa dan kata referendum yang digantung di leher.

“Yang pasti terkait masalah ini kita sudah koordinasikan dengan rektornya. Tentunya untuk tertibkan kegiatan ospek itu. Sebab dari informasi memang kegiatan yang tidak sesuai dengan rundown acaranya,” imbuh dia.

Soedarmo menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua bakal mengambil tindakan tegas dengan menghentikan pemberian bantuan dana otonomi khusus (Otsus) bidang pendidikan, terhadap Fakultas FISIP Uncen.

Bila terbukti bersalah dan bertanggung jawab terhadap apa yang mereka perbuat.

Diketahui, kegiatan Ospek Fakultas FISIP Uncen Jayapura tiba-tiba heboh di media sosial (facebook dan youtube) terkait dengan penggunaan atribut Papua Merdeka dan nyanyian mengakui bintang kejora.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com