Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Stok Ikan Indonesia Naik Jadi 12,5 Juta Ton

Kompas.com - 14/08/2018, 18:58 WIB
Andi Hartik,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, kebijakannya di bidang kelautan selama ini mampu meningkatkan stok ikan di laut.

Menurut dia, stok ikan di laut Indonesia saat ini bertambah dari 6,5 juta ton menjadi 12,5 juta ton.

"Terbukti dengan penanganan yang benar, sekarang illegal fishing tidak ada. Stok ikan kita nambah dari 6,5 juta ton menjadi 12,5 juta ton," ujar Susi saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Brawijaya, Malang, Selasa (14/8/2018).

"Kenaikan semua ini dibuat dan dilakukan oleh armada dalam negeri saja, Indonesia saja," jelasnya.

Baca juga: Risma Berencana Sekolahkan Supriadi, Gelandang Timnas U-16, ke Liverpool

Susi menjelaskan, data stok ikan tersebut per 2017. Susi mengaku belum mengetahui stok ikan terbaru saat ini.

"Mungkin belum dirilis Kajiskan (Komnas Pengkajian Stok Ikan) ya. Bukan kita yang merilis," katanya saat ditanya angka stok ikan terbaru 2018.

Susi menjelaskan, kenaikan stok ikan di laut itu tidak lepas dari kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan dan larangan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.

Seperti pelarangan alat tangkap cantrang yang pemberlakuannya masih ditunda atas permintaan para nelayan.

"Cantrang kenapa tidak boleh, karena alat tangkap ini merusak populasi ikan," imbuhnya.

Baca juga: Susi: Kita Konsen ke Darat dalam 7 Dekade, padahal 71 Persen Wilayah Kita Lautan

Selain itu, Susi menyebutkan, laut Indonesia menjadi laut yang menakutkan bagi pencuri ikan akibat kebijakan penenggelaman kapal tersebut.

"Satu-satunya laut yang paling ditakuti oleh pencuri ikan. Bukan karena kekuatannya, tapi karena integritas kita," imbuhnya.

Berdasarkan data yang disampaikan Susi, jumlah kapal pencuri ikan yang sudah ditenggelamkan sebanyak 383 unit terhitung November 2014 hingga November 2017.

Saat ini, Indonesia menjadi nomor satu neraca perdagangan ikan di Asia Tenggara.

"Kita pun menjadi nomor satu neraca perdagangan ikan di Asia Tenggara. Untuk pertama kalinya selama Indonesia merdeka," katanya.

Kompas TV Susi Pudjiastuti ajak warga berhenti beli minuman kemasan botol atau gelas plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com