Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecanduan, Anak 2,5 Tahun di Sukabumi Habiskan 2 Bungkus Rokok Sehari

Kompas.com - 14/08/2018, 14:38 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com — Seorang anak di Sukabumi, Jawa Barat, R (2,5 tahun), diduga kecanduan rokok

Bila sehari saja tidak mengisap rokok, anak bungsu pasangan Misbahudin (36) dengan Maryati (35) warga Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, ini bisa mengamuk seharian.

"Dalam sehari bisa menghabiskan sampai dua bungkus rokok," ungkap Maryati saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (14/8/2018) siang.

Dia menuturkan, bila anak bungsunya meminta rokok lalu tidak diberi, ia akan langsung marah dan ngamuk. Ia baru berhenti setelah diberi rokok. 

Baca juga: Khofifah: Saya dari Awal Berseiring dengan Pak Jokowi

"Selain merokok, anak saya juga suka ngopi. Tapi kopinya yang mocacino," tutur dia.

"Sudah rutin setiap pagi harus ada kopi sama rokok," sambungnya.

Anak bungsu dari empat bersaudara ini mulai diketahui merokok sekitar 1,5 bulan yang lalu. Saat itu, anak lelaki satu-satunya tersebut meminta rokok.

"Sambil bawa-bawa puntung rokok, tiba-tiba minta rokok. Saat itu saya kaget sekali," ujar Maryati.

"Waktu itu terus minta rokok, dan gak dikasih akhirnya marah-marah," ucapnya.

Mengetahui anaknya terus kecanduan merokok dan ngopi, Maryati berharap kebiasaan orang dewasa yang diikuti anaknya bisa secepatnya berhenti.

"Ya, ingin sekali anak saya bisa berhenti merokok dan ngopi, tapi gak tahu bagaimana," harap dia.

Takut pamannya

Meskipun kecanduan merokok, ternyata anak balita ini takut pada pamannya. Terlebih bila ketahuan sedang mengisap rokok langsung dimatikan atau dibuang dan kabur langsung bersembunyi.

"Kalau kelihatan sama saya, dia takut. Malah rokoknya dibuang dan langsung sembunyi," aku pamannya, Epi Sumpena (38).

Baca juga: Risma Berencana Sekolahkan Supriadi, Gelandang Timnas U-16, ke Liverpool

"Saya juga sering melarang kalau pas melihat keponakan saya merokok," sambung dia.

Pantauan Kompas.com, rumah pasangan Misbahudin yang sehari-hari bekerja sebagai buruh perusahaan pekapuran dengan Maryati itu terdapat sebuah warung kecil. Warungnya menjual berbagai jenis jajanan makanan ringan.

Lokasi rumah sederhana ini terletak di sekitar perkebunan karet yang jarang penduduk. Untuk mencapai lokasi harus melewati jalan berbatu sepanjang 1 kilometer dari Kantor Desa Tenjojaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com