Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Bulan Belum Terima Tunjangan, Ratusan Guru SMA di Mimika Unjuk Rasa

Kompas.com - 14/08/2018, 05:28 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Ratusan guru SMA/SMK di Kabupaten Mimika berunjuk rasa di kantor pusat pemerintahan Distrik Kuala Kencana, Senin (13/8/2018).

Mereka menuntut hak yang belum terbayarkan sejak Januari 2018, pasca-pengalihan Dinas Pendidikan dari Kabupaten Mimika ke Provinsi Papua.

Seperti bantuan operasional daerah (Bopda), insentif, tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) dan uang lauk pauk.

Ratusan guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) ini tergabung dalam Forum Komunikasi Guru dan Tenaga Kependidikan SMA-SMK Kabupaten Mimika (FKGTK).

"Kami datang ke sini untuk menuntut hak-hak kami, yaitu TPP, insentif serta uang lauk pauk," kata koordinator aksi, Sulijo.

Menurut dia, tunjangan hak guru ini sudah pernah ditanyakan ke provinsi. Namun pihak provinsi justru meminta guru menanyakannya ke kabupaten.

"Kami sudah tanya ke provinsi katanya uang di kabupaten, tapi kita tanyakan ke kabupaten katanya itu tanggung jawab provinsi," ujar dia.

Baca juga: Kekerasan Marak di Sekolah, gara-gara Guru Tak Dipanggil Pak hingga Telat Ikut Ekskul Agama

Untuk itu, para guru ini meminta kebijakan pimpinan daerah untuk menanggapi aspirasi mereka.

Sebab, mereka sudah mengabdi di Mimika, namun ada kesan pemkab lepas tangan terkait persoalan guru SMA dan SMK.

"Kami minta Pemda Mimika dan OPD terkait untuk mencairkan dana Bopda," pungkas dia.

Wakil Bupati Mimika Yohanes Bassang kepada pengunjuk rasa mengatakan, pihaknya akan menyurati Dinas Pendidikan Provinsi Papua terkait persoalan ini.

Baca juga: Jadi Penadah Motor Curian, Seorang Wanita Guru Honorer Diringkus Polisi

Selain itu, pihaknya meminta 6 guru bersama Bagian Keuangan Pemkab Mimika bertemu langsung Kepala Dinas Pendidikan Papua untuk membahas masalah ini sekaligus mencari solusi.

"Sehingga persoalan ini tidak berlarut-larut dan mengganggu proses belajar mengajar," imbuh dia.

Kompas TV SD Yapakopa berbeda dengan sekolah-sekolah lain, tak ada proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com