Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerhana Matahari Cincin Akan Terjadi di Riau, Ini Penjelasan Lapan

Kompas.com - 10/08/2018, 21:36 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Provinsi Riau salah satu wilayah yang akan dilintasi gerhana matahari cincin.

Meski terbilang masih lama, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah mulai menginformasikan kepada masyarakat.

"Gerhana matahari cincin akan melintasi Kabupaten Siak, Riau, pada 29 Desember 2019 mendatang," ungkap Kabag Humas Lapan, Jasyanto pada Kompas.com di acara peringatan hari kebangkitan teknologi nasional (Hakteknas) di Pekanbaru, Riau, Jumat (10/8/2018).

Dia mengatakan, selain Riau, gerhana matahari cincin akan melintasi beberapa provinsi di Indonesia. 

Baca juga: Teknologi Baru Ungkap Kerusakan Mata akibat Gerhana Matahari

Di antaranya, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Dari sejumlah provinsi yang akan dilalui jalur gerhana tersebut, titik Greatest Eclipse, yaitu ketika sumbu bayangan bulan berada paling dekat dengan pusat bumi jatuh di wilayah Kabupaten Siak, Pulau Pedang pada lokasi 1,0089° LU- 102,2465° BT.

"Di sekitar Pulau Pedang dan Kabupaten Siak durasi fase cincin selama 3 menit 39 detik, mulai pukul 10.22 WIB berpuncak pada 12.17 WIB dan berakhir pada 14.13 WIB," kata Jasyanto.

Sementara dari wilayah lainnya, sambung dia, fenomena tersebut akan bisa diamati sebagai fenomena gerhana parsial.

Jasyanto menjelaskan, pusat sains antariksa akan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Siak.

Baca juga: Apa yang Terjadi di Charleston Jelang Gerhana Matahari Total

"Kita bekerja sama dengan Pemerintah Siak dalam mempersiapkan diri menyambut fenomena gerhana matahari cincin, yang dapat diperluas pada kegiataan keantariksaan lainnya apabila diperlukan di kemudian hari," tuturnya.

"Kita juga mengajak masyarakat dari sekarang untuk menyaksikan fenomena ini. Apalagi Siak dikenal daerah yang memiliki objek wisata bersejarah," tambah Jasyanto.

Terkait gerhana matahari cincin, Jasyanto menjelaskan, gerhana matahari terjadi saat bulan berada pada fase bulan baru, ketika posisi bulan terletak antara bumi dan matahari.

"Perlu diingat bahwa gerhana matahari tidak selalu terjadi pada tiap fase bulan baru. Hal ini dikarenakan bulan bergerak mengelilingi bumi dengan kemiringan orbit lebih kurang lima derajat celcius terhadap bidang orbit Bumi terhadap matahari atau ekliptika," tuturnya.

Saat gerhana, kata Jasyanto, piringan matahari di langit akan tertutup piringan bulan sehingga cahaya matahari akan terhalang.

Kerucut bayang-bayang bulan yang disebut umbra dan penumbra akan jatuh ke sebagian wilayah permukaan Bumi.

Kompas TV Fenomena super blue blood moon yang terjadi pada 31 Januari besok merupakan gabungan dari tiga fenomena alam sekaligus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com