Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Kematian Gajah di Indonesia

Kompas.com - 10/08/2018, 19:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

3. Tersangka pencuri gading gajah Bunta tertangkap

Selang satu bulan sejak ditemukan bangkai gajah Bunta, polisi berhasil mengamankan dua tersangka. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti dari tangan tersangka, salah satunya adalah gading gajah.

Kedua tersangka adalah Amiruddin Wansyah alias Abdurrahman (27) alias Bakwan, warga Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, dan Alidin Jalaluddin (35), warga Desa Seumana Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur.

“Barang bukti berupa parang dan sebuah kaus warna merah juga diakui milik temannya. Dua teman mereka ini sedang kami buru dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Aceh Timur,” kata Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, Rabu (4/7/2018).

Kedua tersangka dijerat dengan pasal (2) Undang-Undang Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan ekosistemnya.

Baca Juga: Dua Pembunuh Gajah Bunta Ditangkap, 2 Orang Masih Buron

4. Gajah betina ditemukan membusuk di hutan lindung

Bangkai gajah ditemukan di Bengkulu dan diperiksa tim BKSDA Bengkulu pada Sabtu (30/6/2018).KOMPAS.COM/FIRMANSYAH Bangkai gajah ditemukan di Bengkulu dan diperiksa tim BKSDA Bengkulu pada Sabtu (30/6/2018).

Seekor gajah betina ditemukan mati dalam kondisi membusuk di wilayah Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Teramang, Desa Retak Mudik, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.

Gajah tersebut usianya diperkirakan 20 tahun dan telah mati selama satu minggu. 

Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) Provinsi Bengkulu, Suharno mengatakan, tim gabungan telah melakukan pemeriksaan nekropsi atau otopsi pada hewan.

"(Tim) yakni 12 orang dari BKSDA Bengkulu yang terdiri dari dokter hewan, polhut, TPHL sebanyak enam orang Polsek Sungai Rumbai, ditambah anggota Babinsa," ujar Suharno, Minggu (1/7/2018).

Menurut dia, hasil pemeriksaan di TKP juga menemukan kotoran dan jejak kaki kelompok gajah liar, serta dua pondok kebun yang telah dihancurkan oleh gajah liar.

Baca Juga: Dokter Duga Gajah Bunta Tewas Karena Diracun

5. Bayi gajah ditemukan mati di tengah perkebunan sawit

Bangkai gajah Sumatera, di 2017 ini, sudah tiga hewan dilindungi karena keberadaannya di ambang punah ini yang ditemukan tewas, Kamis (26/10/2017).KOMPAS.com / Mei Leandha Bangkai gajah Sumatera, di 2017 ini, sudah tiga hewan dilindungi karena keberadaannya di ambang punah ini yang ditemukan tewas, Kamis (26/10/2017).

Seekor gajah liar ditemukan mati di area perkebunan sawit PT Bumi Flora, Desa Jambo Rehat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (12/7/2018) sore.

Kapolsek Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Iptu Zainir, Jumat (13/7/2018) menyebutkan, awalnya masyarakat melihat bangkai gajah berkelamin jantan itu tergeletak di afdeling enam area perkebunan sawit swasta tersebut.

"Kita bersama TNI lalu mendatangi lokasi kejadian, diperkirakan umur gajah ini masih muda, mungkin 11 atau 12 tahun. Gadingnya masih utuh sepanjang 10 centimeter,” sebut Zainir.

Sementara itu, polisi telah berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh untuk mengungkap kematian gajah tersebut. 

“Penyebab matinya gajah belum diketahui. Kami menduga ini baru satu hari mati, karena belum terlihat membusuk. Nanti setelah BKSDA melakukan autopsi barulah kita tahu penyebab pastinya," sebut Kapolsek.

Baca Juga: BKSDA: Gajah Mati di Aceh Timur Diduga karena Diracun

Sumber (KOMPAS.com: Masriadi, Firmansyah)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com